JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengklaim telah mengamankan vaksin dari 35 fasilitas kesehatan di beberapa wilayah di Jakarta. Vaksin yang mencurigakan itu diamankan setelah Dinkes DKI Jakarta memeriksa total 605 fasilitas kesehatan, menyusul maraknya pemberitaan mengenai vaksin palsu yang diungkap Bareskrim Polri, beberapa waktu lalu.
"Ada 35 faskes yang diduga mendapatkan vaksin palsu. Dugaan kami didasari dari adanya faktur pemesanan obat atau vaksin yang tidak sesuai prosedur," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, di Jakarta, Jumat (1/7/2016).
Vaksin-vaksin yang telah diamankan dari 35 fasilitas kesehatan tersebut kini tengah diselidiki oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Adapun fasilitas kesehatan yang dimaksud adalah praktik dokter, bidan, dan praktik bersama.
Lokasi 35 fasilitas kesehatan yang vaksinnya diamankan untuk diperiksa mayoritas berada di Jakarta Timur. Koesmedi juga menuturkan, Bareskrim Polri sebelumnya sudah mendatangi salah satu klinik di kawasan Ciracas, Jakarta Timur, yang diduga jadi distributor vaksin palsu.
Vaksin-vaksin yang telah diamankan nantinya akan diperiksa oleh BPOM. Jika terbukti sebagai vaksin palsu, Dinkes DKI akan menindaklanjuti dengan memberi sanksi tegas kepada pihak terkait.
Mulai Senin (4/7/2016) nanti, Dinkes DKI Jakarta akan membuat posko pengaduan masalah vaksinasi untuk menampung keluhan pasien. Posko akan dibuka di seluruh puskesmas kecamatan seluruh Jakarta.
"Kalau ada keluhan, lapor ke sana biar diambil tindakan selanjutnya. Apakah harus imunisasi lagi atau bagaimana. Kami juga akan didampingi dari dokter spesialis anak untuk mengantisipasi pemalsuan vaksin," tutur Koesmedi.