Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Sapi Rp 140.000/Kg Dimaklumi, Petai Satu Papan Rp 20.000 Bikin Terkejut

Kompas.com - 05/07/2016, 11:29 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Menjelang hari raya Idul Fitri, pasar tradisional masih menjadi sasaran para ibu untuk membeli bahan pangan yang akan disantap bersama keluarga saat Lebaran besok.

Di Pasar Jombang, Tangerang Selatan, kios daging sapi tumpah ruah hingga ke luar area pasar atau di pinggir jalan. Meski harga daging sapi terus naik, kios-kios ini terus dikerubuti pengunjung. Daging sapi per kilonya berkisar antara Rp 135.000 hingga Rp 140.000.

Minah (39), salah seorang pembeli, mengatakan, meski harga mahal, ia tetap membeli daging. Sebab, setiap Lebaran sudah menjadi tradisi bagi keluarga Minah untuk menghidangkan rendang ke saudara dan tetangga yang berkunjung.

"Namanya Lebaran biasa naik ya, mau enggak mau tetap harus beli. Untung enggak setiap hari harganya segini, kalau enggak, bisa gila saya," katanya saat ditemui di Pasar Jombang, Selasa (5/7/2016).

Hal yang sama dirasakan Erna (42). Untuk Lebaran kali ini ia akan memasak semur daging dan sambel ati. Variasi menu ini, menurut dia, lebih hemat ketimbang memasak satu hidangan dalam jumlah banyak.

Erna juga terkejut dengan harga petai yang pagi ini menyentuh Rp 20.000 per papannya.

"Nanti semur sama sambel atinya dibanyakin saja kentangnya," katanya sambil tertawa.

Sedangkan bagi Uti (32), ia memilih ayam karena tak sanggup membeli daging sapi. Ia berencana memasak opor ayam nanti malam. Dua ekor ayam sudah cukup bagi Uti, suami, dan dua anak mereka.

Mulai dari ayam potong hingga ayam hidup pun dijual di pasar ini. Harga ayam negeri berkisar dari Rp 28.000 hingga Rp 40.000 per ekornya tergantung ukuran dan usia.

"Pengennya ayam kampung tapi tadi nawar Rp 70.000 enggak dapat. Ya beli ayam negeri saja deh," katanya.

Kompas TV Harga Daging Sapi Mencapai Rp 170.000/Kg
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com