Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bekasi Ancam Cabut Izin Operasional Rumah Sakit Pengguna Vaksin Palsu

Kompas.com - 15/07/2016, 15:02 WIB
Nursita Sari

Penulis


BEKASI, KOMPAS.com
— Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu mengatakan, Pemerintah Kota Bekasi telah memberikan surat edaran agar pelayanan kesehatan (yankes) tidak menggunakan vaksin palsu. Surat edaran tersebut sudah disebarkan sejak beberapa waktu yang lalu.

"Tentu kan kami hari-hari ini sudah memberikan peringatan, termasuk menyebarkan surat edaran kepada rumah sakit, puskesmas, klinik, dan bidan," ujar Syaikhu, di Kantor Wali Kota Bekasi, Jumat (15/7/2016).

Peringatan tersebut diharapkan dapat mencegah terulangnya penyebaran vaksin palsu di Kota Bekasi.

"Sehingga, setelah ini tidak ada lagi harusnya penyebaran vaksin palsu," kata dia.

Jika setelah diterbitkannya surat edaran masih ditemukan yankes yang menggunakan vaksin palsu, lanjut Syaikhu, Pemkot Bekasi akan memberikan tindakan yang tegas.

"Jika nanti ada vaksin palsu yang menyebar di masyarakat Kota Bekasi baru kami akan berikan sanksi tegas terhadap klinik, rumah sakit, maupun bidan," tutur Syaikhu.

Pemkot Bekasi tidak akan segan-segan mencabut izin operasional yankes yang nanti terbukti menggunakan vaksin palsu, baik tiga RS yang sudah dirilis Kementerian Kesehatan terbukti menggunakan vaksin palsu maupun yankes lainnya.

"Kami akan melakukan tindakan yang tegas kalau memang ternyata rumah sakit yang bersangkutan atau rumah sakit yang lain di Kota Bekasi masih menggunakan vaksin palsu, maka untuk mencabut izin operasional," ucap dia.

Sementara itu, untuk kasus yang sudah dirilis Kementerian Kesehatan pada Kamis (14/7/2016), Pemkot Bekasi menyerahkan seluruh proses hukum ke Badan Reserse Kriminal Polri.

Tiga RS di Kota Bekasi yang masuk daftar pengguna vaksin palsu adalah RS Permata Kecamatan Mustikajaya, RS Elisabeth Kecamatan Narogong, dan RS Hosana Medica Bekasi Kecamatan Rawalumbu.

Kompas TV Rumah Sakit tahu Keaslian Vaksin- Satu Meja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com