JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Puskesmas Kecamatan Ciracas, Winarto, menjamin ketersediaan vaksin untuk korban vaksin palsu. Hal itu ia sampaikan saat di puskesmas tersebut digelar pemberian vaksin ulang terhadap puluhan korban vaksin palsu, Rabu (20/7/2016).
"Insya Allah cukup tersedia. Kemarin terakhir ada 200-300 vaksin yang kami sediakan," kata Winarto, di puskesmas yang berlokasi di Jalan Haji Baping, Jakarta Timur.
Winarto mengatakan, kalaupun stok habis, pihaknya dapat meminta tambahan vaksin kepada Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur. Adapun dokter yang disediakan untuk menangani pasien korban vaksin palsu itu berjumlah dua orang.
Dirinya menyatakan, dua dokter itu sudah cukup untuk menangani pasien korban vaksin palsu ini. Sebab, meski jadwal penanganan hanya pukul 08.00-12.00, tetapi kadang dokter di sana menangani hingga sore hari.
"Kami ada dokter spesialis anak, dari RS Pasar Rebo dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). Kadang sampai sore kami layani seperti kemarin sampai pukul 14.30," ujar Winarto.
Vaksin ulang pun, menurut dia, tidak memerlukan waktu lama, hanya sekitar 15 menit per orang.
"Biasanya yang lama itu pada saat konsultasi, tapi insya Allah hari ini, sore nanti, selesai semua," ujar Winarto.
Adapun jenis vaksin ulang yang diberikan yakni jenis Pentavalen yang terdiri dari dua jenis dan diberikan dengan cara disuntik dan melalui mulut. Vaksinnya mengandung DPT 1, 2, 3, HIB, dan Hepatitis B yang diberikan dengan cara disuntik. Satu lagi vaksin polio yang diberikan melalui mulut.
Menurut dia, pasien vaksin ulang ini cukup datang membawa buku riwayat vaksin anak. Setelah itu mendaftar di posko dan kemudian anak akan ditimbang lalu selanjutnya masuk ke ruang pemeriksaan. Nanti dokter anak yang akan menentukan apakah perlu atau tidak dilakukan vaksin ulang.