Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Pertemuan Orangtua yang Diduga Korban Vaksin Palsu dengan KPAI

Kompas.com - 21/07/2016, 22:30 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan orangtua yang diduga korban kasus vaksin palsu mendatangi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk mengadukan masalah vaksin. KPAI telah bersedia membantu para orangtua untuk menemukan solusi terkait kasus vaksin palsu ini.

Hal ini disampaikan perwakilan orangtua yang diduga korban vaksin palsu di RS Harapan Bunda, August Siregar.

"KPAI bilang mau bantu kita, mereka sangat mendukung perjuangan kita," kata August kepada Kompas.com, saat dihubungi, Kamis (21/7/2016).

August menyatakan, para orangtua mendatangi KPAI juga dengan tujuan agar ada solusi bagi anak mereka yang mendapat vaksin palsu.

"Kan kami perlu mendapat penguatan dari lembaga anak, mereka lebih paham untuk anak-anak kita, dan memberikan perlindungan," ujar August.

Ketua Divisi Sosialisasi KPAI Erlinda menyatakan, ada beberapa poin penting dari hasil pengaduan para orangtua yang merasa anaknya jadi korban vaksin palsu, misalnya KPAI akan membantu orangtua mencari solusi atas kasus ini.

"Karena KPAI lembaga pengawasan, jadi pihak korban ada yang kesulitan menemui rumah sakit dan pemerintah, jadi KPAI akan menjembatani, insya Allah kami bisa untuk melakukan hal tersebut," ujar Erlinda.

Hal lainnya yakni KPAI akan membantu orangtua untuk mengetahui kepastian kesehatan anak yang mendapat vaksin palsu. Langkah KPAI yakni membuka komunikasi dengan Kementerian Kesehatan, BPOM, dan panitia kerja (panja) yang dibentuk Komisi IX DPR, dan lembaga lainnya.

Selain membantu orangtua, Erlinda juga mengatakan, KPAI akan meminta pengawasan terhadap vaksin lebih ketat oleh instansi yang berwenang.

"Ke depan, kami meminta Badan POM pengawasannya nanti seperti apa dan meminta ada regulasi yang mengatur secara ketat jangan sampai terjadi ini lagi, serta memastikan oknum yang bertanggung jawab siapa saja dan ada sanksi yang tegas," ujar Erlinda. (Baca: Pemerintah Dianggap Sederhanakan Kasus Vaksin Palsu)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com