Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Reses DPRD DKI Soroti KJP hingga Permintaan Pengaspalan Jalan

Kompas.com - 22/07/2016, 17:16 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil reses kedua anggota DPRD DKI dibacakan oleh anggota DPRD DKI Taufiqurahman dalam sidang paripurna yang digelar Jumat (22/7/2016) ini. Reses tersebut dilakukan anggota DPRD DKI elama satu pekan pada Juni 2016.

Ada beberapa permasalahan yang menjadi poin dalam reses DPRD DKI kali ini. Hal yang pertama adalah soal Kartu Jakarta Pintar.

"Di pasar-pasar ditemukan ada toko yang memasang plat 'Menerima Pembelian dengan KJP' akan tetapi yang terjadi adalah KJP ditukar dengan uang tunai dengan selisih 3 hingga 10 persen," kata Taufiqurahman di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat.

Taufiqqurahman mengatakan hal itu terjadi di Pasar Cengkareng (Jakarta Barat), Pasar Palmerah (Jakarta Barat), dan Mal Cityloft Jakarta Pusat.

Taufiqurahman mengatakan, bukan tidak mungkin praktik semacam itu juga terjadi di pasar-pasar yang lain. Menurut Taufiq, hal itu sangat memprihatinkan. Apalagi anggaran KJP dalam APBD DKI 2016 cukup besar, yaitu Rp 2,3 triliun.

Terkait masalah itu, DPRD DKI menyarankan agar koperasi di sekolah-sekolah diaktifkan. Koperasi tersebut dibekali mesin EDC agar siswa bisa berbelanja kebutuhan sekolah di koperasi tersebut.

"Sehingga barang-barang kebutuhan pendidikan dapat dibeli di koperasi sekolah masing-masing," ujar Taufiq.

Perbanyak RPTRA

Penyediaan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) juga diminta untuk diperbanyak. Taufiq mengatakan, DPRD mendukung Pemprov DKI untuk menyediakan RPTRA lebih banyak lagi di kelurahan-kelurahan.

"Karena sangat diperlukan oleh warga," ujar Taufiq.

DPRD DKI juga meminta agar Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK) tetap dilaksanakan. Program tersebut dinilai sangat membantu masyarakat.

Hal lain yang juga menjadi aspirasi masyarakat dalam reses DPRD DKI adalah persoalan Qlue. Masalah itu pernah dikeluhkan para ketua RT dan RW beberapa waktu lalu.

"Gubernur harus berkonsultasi dengan DPRD apabila ingin mengambil kebijakan seperti permasalahan tentang RT dan RW," ujar Taufiq.

Permasalahan lain

Masalah lain yang disampaikan DPRD DKI adalah hal-hal yang bersifat pembangunan. Sejumlah daerah meminta untuk dibuatkan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) karena dibutuhkan masyarakat sekitar.

Beberapa daerah yang warganya meminta untuk dibuatkan JPO adalah di Jalan Kolonel Soegiono Kecamatan Duren Sawit, di Kelurahan Mampang Prapatan, dan di kawasan Pejaten.

"Di wilayah Kelurahan Mampang Prapatan tepatnya di perlintasan antara RW 05 dan RW 06 khususnya, mengingat sampai saat ini sudah ada 15 orang yang meninggal dunia akibat tertabrak saat menyebrang," kata Taufiq.

Semua hasil reses tersebut disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Selanjutnya, hasil reses bisa digunakan sebagai bahan masukan pada tahapan perencanaan program musrenbang dan penyusunan RAPBD Pemprov DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com