Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Korban Vaksin Palsu RS Elisabeth Melapor ke Polda Metro

Kompas.com - 23/07/2016, 18:36 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Para orangtua korban vaksin palsu di Rumah Sakit Elisabeth melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Metro Jaya, Sabtu (23/7/2016). Mereka melaporkan Direktur Utama RS Elisabeth, Dr Antonius Yudianto, atas tuduhan mengedarkan vaksin palsu di rumah sakit tersebut.

Kuasa hukum para orangtua korban vaksin palsu, Hedson Hutapea meminta pihak rumah sakit bertanggungjawab kepada para korban vaksin palsu tersebut.

"Kami ingin kasus ini terang benderang. Ini kejahatan luar biasa. Harus ada yang ditersangkakan," ujar Hodson di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (23/7/2016).

Menurut Hedson, hingga saat ini belum ada pertanggungjawaban konkret dari pihak rumah sakit kepada para korban. Padahal, Dr Antonius sudah membuat pernyataan secara tertulis di atas materai kepada orangtua korban bahwa akan memberikan asuransi kesehatan bagi para korban.

"Sampai saat ini pihak rumah sakit belum menunjukkan pertanggungjawabannya. Para orangtua korban yang melakukan medical check-up anaknya masih menggunakan uang pribadi," ucapnya.

Dalam laporan itu, Hedson beserta para orangtua korban vaksin palsu membawa barang bukti berupa hasil rekam medis yang menyatakan bahwa anak yang divaksin di rumah sakit tersebut hasil laboratoriumnya menyatakan nonreaktif anti HB.

Selain itu, barang bukti lainnya adalah buku catatan vaksin di RS Elisabeth dan surat pernyataan dari Dirut RS Elisabeth yang menyatakan siap bertanggungjawab atas segala konsekuensi dari penggunaan vaksin palsu di rumah sakit tersebut.

Adapun Pasal yang disangkakan yakni, Pasal 196, 197 UU RI nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan dan 62 ayat 1 juncto Pasal 8 ayat 1 huruf A UU nomor 8 tahun 1999 tentang perlidungan konsumen.

Bukti pelaporan tersebut tertulis di Laporan Polisi bernomor: LP/3503/VII/2016/PMJ/Dit Reskrimsus tertanggal 23 Juli 2016.

Kompas TV Orangtua Datangi Posko Vaksin RS Elisabeth


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok Saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com