Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Pertanyakan Netralitas dalam Pilkada yang Dimaksud Mendagri

Kompas.com - 04/08/2016, 12:51 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengambil cuti saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017 untuk menjaga netralitas.

Menanggapi hal itu, pria yang akrab disapa Ahok tersebut menegaskan tidak akan menggunakan fasilitas negara selama berkampanye.

"Yang anda maksud netralitas itu apa?" kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (4/8/2016).

"Misalnya, saya beri bantuan ke yayasan-yayasan enggak? Enggak. Saya manfaatin RT/RW enggak? Kalau saya enggak netral, RT/RW enggak usah lapor Qlue, gue kasih kasih gaji semua, enggak usah gue musuhin," kata Ahok lagi.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI Jakarta telah memotong hibah kepada yayasan tiap tahunnya. Selain itu, ia juga memberlakukan aturan pelaporan melalui Qlue.

Jika pengurus RT/RW tak melapor Qlue, mereka tak akan mendapat uang operasional. Kemudian Ahok juga telah menerapkan sistem tarik tunai pada penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

"Kalau saya manfaatin jabatan saya, orang-orang ini harusnya saya apain? Gue kasih duit triliunan, sekarang malah gue potong (anggarannya)," kata Ahok.

Selain itu, ia menegaskan tidak akan menunda pembongkaran pemukiman kumuh di bantaran sungai. Meskipun waktunya berdekatan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017. (Baca: Mendagri Ingatkan Ahok soal Etika dan Sumpah Jabatan)

"Kamu lihat karakter saya teruji enggak? Masak kamu mau nuduh gini, 'Tapi kan Pak, pelayanan rumah sakit bagus, kantor PTSP bagus, taman bagus, lampu bagus, jalanan bersih, sungai bersih, itu kan membuat Bapak bisa terpilih lagi (jadi gubernur)'. Kan saya petahana," kata Ahok kesal.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, calon gubernur dan wakil gubernur yang menjabat harus mengambil cuti selama masa kampanye. Untuk pilkada serentak 2017, masa cutinya dimulai 26 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017 atau sekitar empat bulan.

Ahok sebelumnya mengaku keberatan dengan aturan cuti kampanye tersebut. Keberatan Ahok itu lantaran masa kampanye Pilkada DKI 2017 akan bersamaan dengan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2017. (Baca: Netralitas PNS dalam Pilkada Terbentur Balas Jasa ataupun Dendam Kepala Daerah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com