Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan "Wanita Emas" Tak Terjunkan 700 Pengacara untuk Warga Pasar Ikan

Kompas.com - 10/08/2016, 06:07 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kader Partai Demokrat Hasnaeni Moein atau yang menyebut dirinya "wanita emas" sempat berjanji menyiapkan 700 pengacara untuk warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, yang saat itu permukimannya akan ditertibkan oleh Pemprov DKI Jakarta.

Namun hingga permukiman warga telah rata dengan tanah, tak pernah terdengar ada tim kuasa hukum yang dikerahkan Hasnaeni untuk membela warga Pasar Ikan.

Saat ditanyakan, Hasnaeni mengaku sudah menyiapkan 700 pengacara untuk membela seluruh warga secara cuma-cuma atau "pro bono".  Tapi bantuan pengacara itu tidak pernah benar-benar dikerahkan karena tidak ada satupun warga yang datang dan meminta bantuan pengacara.

"Orangnya nggak minta, nggak ada minta. Kalau minta ya dikasih," ujar Hasnaeni, saat ditemui di Muara Angke, Jakarta Utara, Selasa (9/8/2016).

Padahal menurut Hasnaeni, tim pengacaranya selalu siap jika warga Pasar Ikan membutuhkan.

"Kan mereka pengacara, tim relawan saya semuanya. Kalau diminta ya kami siapin," ujarnya.

Sebelum Pemprov DKI melakukan penertiban terhadap seluruh bangunan di Pasar Ikan, Hasnaeni yang saat itu didampingi oleh pengacaranya, berjanji akan menyiapkan 700 pengacara untuk melindungi hak warga Pasar Ikan.

Hasnaeni mengatakan, ia akan bekerja sama dengan Gerakan Bantuan Hukum Indonesia (GBHI) untuk menjadi tim pengacara warga. Soal biaya, Hasnaeni menyebut, seluruh bantuan itu akan diberikan secara cuma-cuma. Hingga saat ini, pengacara yang dijanjikan Hasnaeni tak kunjung datang membela warga Pasar Ikan.

Kompas TV Hasnaeni Pantau Harga Bahan Pokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com