Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir di T3 New Soekarno-Hatta Digratiskan untuk Waktu yang Belum Ditentukan

Kompas.com - 15/08/2016, 13:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, membebaskan biaya parkir kendaraan di Terminal 3 New mulai hari Senin (15/8/2016) ini hingga waktu yang belum ditentukan.

Kebijakan itu diambil untuk mendorong pengendara tidak memarkir kedaraan di area kedatangan. Kendaraan yang diparkir di jalan masuk terminal telah membuat akses ke terminal itu tidak lancar bahkan macet, sejak tempat itu dibuka Selasa lalu.

"Semua kendaraan pribadi yang mau menjemput diharapkan masuk ke gedung parkir dan penumpang yang dijemput kendaraan pribadi langsung kami arahkan ke gedung parkir," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Angkasa Pura II Djoko Murjatmodjo, Senin siang.

Djoko menjelaskan, kendaraan di area kedatangan hanya diperbolehkan untuk melintas atau menjemput penumpang. Sedangkan, kendaraan yang diizinkan untuk parkir sementara di sana hanya taksi, bus, dan transportasi publik lainnya.

Dari pantauan selama seminggu ini, Djoko mengungkapkan, jam-jam ramai di Terminal 3 New dibagi menjadi dua bagian. Puncak keramaian pertama terjadi di area keberangkatan, mulai dari pukul 03.00 hingga 08.00.

Puncak keramaian kedua terdapat di area kedatangan, mulai dari pukul 11.00 hingga 19.00.

Jam ramai ini turut mempengaruhi kepadatan kendaraan di masing-masing area. Jika ditambah dengan kepadatan kendaraan saat jam pulang kantor, peningkatan volume kendaraan terjadi di beberapa titik di area bandara, salah satunya bundaran dekat Terminal 3 yang lama.

Kompas TV Antrean Kendaraan Padati Terminal 3 Soetta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com