Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Kemunculan Tiga Partai yang Berbelok Menjadi Pendukung Ahok

Kompas.com - 18/08/2016, 07:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga partai pendukung bakal calon gubernur DKI Jakarta petahana, Basuki Tjahaja Purnama, sempat diragukan komitmennya untuk terus mendukung Basuki.

"Koalisi Kekeluargaan", koalisi partai di luar pendukung Basuki, sempat berpendapat ada kemungkinan salah satu dari tiga partai itu akan membelot dan bergabung dengan koalisi besar.

(Baca juga: Kata Prasetio soal Video "Ahok Tumbang" yang Beredar Melalui Medsos)

Tiga partai pendukung Basuki tersebut adalah Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai Nasdem.

Sementara itu, perwakilan dari ketiga partai tersebut menyatakan bahwa mereka tidak akan berkhianat.

Mereka justru memprediksi ada partai tambahan yang akan mendukung Basuki atau Ahok. Optimisme itu pertama kali disampaikan politikus Partai Golkar, Yorrys Raweyai.

Ketua Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan DPP Partai Golkar itu mengatakan, tiga partai pendukung Ahok semakin solid.

Bahkan, Yorrys yakin partai pendukung Ahok justru akan bertambah. "Kita makin solid saja, saya masih punya keyakinan mungkin akan ada partai politik yang bergabung mendukung Ahok," ujar Yorry ketika dihubungi, Selasa (9/8/2016).

(Baca juga: "Momentum bagi PDI-P Torehkan Sejarah di Ibu Kota dengan Usung Ahok-Djarot")

Yorrys mengatakan, saat ini tim sukses Ahok terus melakukan komunikasi politik secara informal dengan partai-partai lain di tingkat DPP, termasuk dengan partai yang tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan".

Adapun "Koalisi Kekeluargaan" merupakan gabungan partai di luar pendukung Ahok. Koalisi ini dibentuk pengurus tujuh partai itu di tingkat Provinsi DKI Jakarta.

Menurut Yorrys, keputusan mengenai dukungan terhadap calon gubernur tertentu tetap berada di tangan dewan pimpinan pusat masing-masing partai.

Bisa saja, kata dia, DPP partai yang tergabung dalam "Koalisi Kekeluargaan" itu memutuskan untuk mendukung Ahok.

"Kemarin kan koalisinya bukan menetapkan nama orang juga, kan belum. Inilah dinamika politik, saya optimis pasti ada juga partai yang akan bergabung lagi," ujar Yorrys.

PDI-P dan PKB diprediksi dukung Ahok

Ketua DPD Partai Hanura DKI Jakarta Mohamad "Ongen" Sangaji memprediksi PDI-P dan PKB lah yang akan berbalik arah dan mendukung Ahok.

"Mudah-mudahan antara 7 partai (di "Koalisi Kekeluargaan") itu pasti pecah jadi dua atau tiga. Kami prediksi mungkin Gerindra dengan 3 partai atau PDI-P kembali ke kita dan PKB," ujar Ongen.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Putusan Bawaslu: Dharma Pongrekun-Kun Wardana Boleh Perbaiki Berkas Pencalonan Pilkada Jakarta

Megapolitan
Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Polisi Identifikasi Provokator Pembakar Panggung Konser Lentera Festival Tangerang

Megapolitan
Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Kapolres Depok Bakal Razia Ponsel Anggotanya demi Cegah Judi Online

Megapolitan
Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Kafe dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Warga Melawai Keluhkan Kegaduhan Aktivitas Kafe dan Parkir Liar di Sekitar Permukiman

Megapolitan
Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Tak Perlu Lagi ke Sumur Tua, Warga Desa Lermatang Akhirnya Bisa Merasakan Air Bersih Bantuan Kemensos

Megapolitan
Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Aksi Teatrikal Demo Tolak Tapera Aliansi BEM Bogor, Tampilkan Karikatur Jokowi dan Tabur Bunga

Megapolitan
Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Aksi Dina Ukur Jarak Rumah ke SMA Depok Pakai Meteran, Terpaut 120 Meter tapi Anaknya Tak Lolos PPDB

Megapolitan
PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

PPDB Jalur Zonasi, Ketua Posko Wilayah 2 Jaksel: Calon Siswa Minimal Harus Tinggal 1 Tahun

Megapolitan
Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Nakes RSUD Koja Demo karena Gaji ke-13 Dipotong

Megapolitan
Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Siasat Preman yang Getok Tarif Parkir ke Bus Wisata: Buntuti dan Adang Bus, lalu Larang Parkir di Stasiun Gambir

Megapolitan
Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Peringati Hari UMKM Internasional, Fahira Idris: Mulailah Jadi Creativepreneur

Megapolitan
Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Warga Minta Heru Budi Cek Langsung ke Rusunawa Marunda yang Asetnya Dijarah Maling

Megapolitan
Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Ketua Posko PPDB Wilayah 2 Jaksel: Kuota Diatur Kemendikbud, tapi Bisa Ditambah lewat Pergub

Megapolitan
Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Jeratan Hukum Ketua Panitia Konser Lentera Festival yang Diduga Gelapkan Uang Tiket Konser

Megapolitan
Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Buruh Berencana Gelar Aksi Tolak Tapera Lebih Besar dan Serentak, Libatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com