JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD PDI-P bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan, Djarot Saiful Hidayat, mengatakan adanya kader PDI-P bernyanyi "Ahok Pasti Tumbang" seperti terlihat dalam video yang beredar di media sosial merupakan sesuatu hal yang biasa.
Menurut Djarot, dinamika semacam itu wajar saja terjadi sebelum adanya keputusan resmi dari partai.
"Itu biasa. Sebelum keluar rekomendasi tertulis biasanya ada perbedaan pendapat. Itu dinamika terjadi," kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (18/8/2016).
Namun, Djarot yakin semua kader PDI-P loyal terhadap keputusan partai. Ketika sudah ada rekomendasi tertulis tentang siapa yang diusung menjadi cagub dan cawagub, Djarot yakin seluruh kader akan mendukung.
"Begitu ada perintah dari ketua umum, dari dpp partai, pasti mereka setuju," kata Djarot.
Menurut Djarot, loyalitas kader PDI-P sudah teruji. Perbedaan pendapat menjelang pemilihan kepala daerah sudah biasa terjadi. Djarot percaya seluruh kader akan berjuang memenangkan siapapun yang diusung partai jika sudah ada keputusan.
Dia mengatakan, perbedaan pendapat di internal PDI-P bukan berarti bentuk perpecahan.
"PDI-P sudah sangat teruji untuk mengikuti prosedur seperti itu," kata Djarot.
Sebuah video berdurasi 32 detik yang memperlihatkan sejumlah kader PDI-P menyanyikan yel-yel penolakan terhadap Ahok beredar di media sosial. Ada beberapa kader PDI-P yang terlihat dalam video tersebut, antara lain anggota DPRD DKI Jakarta Merry Hotma, Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Bambang DH, dan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dari PDI-P DKI Jakarta Gembong Warsono.
Yel-yel tersebut dinyanyikan dua kali. Terdengar liriknya menginginkan Ahok kalah dalam pilkada.
"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang. Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang langgang," demikian lirik yel-yel tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.