Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang PNS Tewas Usai Dipijat di Tempat Spa

Kompas.com - 25/08/2016, 06:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Mubekti (59) tewas usai dipijat di di Kimochi, sebuah tempat spa yang berlokasi di Sawah Pusat, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016) malam. Ia tewas usai dipijat oleh salah seorang pemijat wanita berinisial Nov (28).

Kanit Reskrim Polsek Metro Sawah Besar Ajun Komisaris Akta Wijaya menuturkan, peristiwa bermula saat Mubekti datang ke Kimochi Spa sekitar pukul 20.00 WIB. Setelah menunggu beberapa menit, dengan ditemani Nov, ia masuk ke kamar pijat dengan nomor 207.

"Berdasarkan keterangan saksi, korban dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit sejak datang dan mulai dipijat," kata Akta melalui laporan tertulisnya, Rabu (24/8/2016).

Menurut Akta, keanehan mulai muncul saat Nov meminta Mubekti untuk membalikkan posisi tubuhnya dari tengkurap menjadi telentang. Saat itu, ia terlihat mulai sesak nafas sampai akhirnya pingsan.

Merasa panik, kata Akta, Nov kemudian memanggil seorang petugas kebersihan setempat bernama Zaenal (18) untuk diminta bantuan.

"Saat diperiksa korban masih masih hidup, tetapi nafasnya terlihat tersengal-sengal," papar Akta.

Tak lama setelah itu, lanjut Akta, Mubekti dibawa ke Rumah Sakit Husada. Namun setibanya di rumah sakit, ia langsung meninggal dunia sebelum sempat diberikan pertolongan.

Menurut Akta, hasil analisa tim dokter RS Husada menyatakan Mubekti tewas akibat serangan jantung.

"Besar dugaan korban terkena serangan jantung. Karena sebelum pingsan korban mengalami sesak nafas dan bisa dilihat dari waktu kematiannya yang cepat," ujar Akta.

Mubekti diketahui berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun, polisi enggan menyebutkan asal institusi dari pria kelahiran Tuban, Jawa Timur ini. (Baca: Razia, Satpol PP Temukan PNS di Panti Pijat Saat Jam Kerja)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com