Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Nanti Terpilih, Akankah Ahok Tinggalkan 3 Partai Pendukungnya?

Kompas.com - 26/08/2016, 15:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok punya pengalaman keluar dari partai politik beberapa kali. Dia pernah keluar dari Partai Golkar ketika ingin mencalonkan diri dalam Pilkada DKI 2012 dan pernah keluar dari Partai Gerindra ketika sudah menjadi wakil gubernur DKI.

Jika Ahok memenangkan Pilkada DKI 2017, akankah dia meninggalkan Partai Hanura, Golkar, dan Nasdem sebagai partai pendukungnya saat ini?

"Sekarang kan aku enggak pernah masuk partai, ninggalinnya apa? Sekarang saya saja sama partai yang enggak dukung saya juga baik kok," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (26/8/2016).

Ahok kembali menjelaskan alasannya keluar dari partai politik sebelumnya. Menurut dia, dirinya sebetulnya tidak ingin meninggalkan partai. Namun ada perbedaan prinsip yang sangat mendasar yang membuat dirinya tak mungkin bertahan.

"Kaya Gerindra, enggak mungkin gue tinggal. Tapi dia ngotot minta semua kader dan kepala daerah dukung pemilihan kepala daerah melalui DPRD, ya itu beda," ujar Ahok.

Saat masih menjadi kader Partai Golkar, Ahok juga keluar saat dia akan maju Pilkada DKI 2012. Ahok mengatakan hal itu karena ada peraturan partai yang menyatakan bahwa anggota DPR RI yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah tanpa restu partai, harus mengundurkan diri.

"Ya saya mengundurkan diri dong," ujar Ahok.

Pada Pilkada DKI 2017, Ahok akan diusung oleh Partai Hanura, Partai Golkar, dan Partai Nasdem. Jumlah kursi ketiga partai itu di DPRD DKI memenuhi syarat untuk mengusung pasangan calon.

Kamis kemarin, tim pemenangan Ahok telah dibentuk. Kelomk relawan Teman Ahok juga ikut bergabung dalam tim pemenangan itu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com