Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DKI Batalkan Pembangunan 3.000 Unit Rusun Tahun Ini karena Dana dari Pemerintah Pusat Dikurangi

Kompas.com - 26/08/2016, 19:35 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta batal membangun 3.000 unit rumah susun di 22 lokasi pada 2016.

Pembatalan pembangunan ini dikarenakan adanya pengurangan dana bagi hasil dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Arifin mengatakan, berkurangnya dana bagi hasi dari pemerintah pusat ini menjadikan Pemprov DKI harus menyusun ulang rencana pembangunan rusun.

"Kami diminta untuk menyisir kembali kegiatan-kegiatan yang tidak bisa dikerjakan tahun ini. Itulah yang salah satunya kemudian ada di 22 lokasi rumah susun yang tahun ini dihentikan," kata Arifin saat dihubungi, Jumat (26/8/2016).

(Baca juga: Cara Ahok Rayu Warga agar Tanah Mereka Bisa Digusur dan Dijadikan Rusun)

Arifin menyampaikan, dari 22 lokasi, empat di antaranya merupakan rusun yang memang sudah dinyatakan tak jadi dibangun.

Keempatnya adalah rusun yang berlokasi di Cengkareng Barat, Jakarta Barat; Pondok Pinang, Jakarta Selatan; Waduk Pluit, Jakarta Utara; dan Pinang Ranti, Jakarta Timur.

Menurut Arifin, pembatalan proyek pembangunan empat rusun itu karena alasan yang berbeda-beda.

Rusun Cengkareng Barat batal karena adanya sengketa lahan dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan ada indikasi kerugian negara dalam proses pembelian lahan untuk rusun tersebut.

Kemudian rusun yang rencananya dibangun di Waduk Pluit dibatalkan karena lahannya masih berperkara di pengadilan.

(Baca juga: Kekhawatiran Warga Rawajati jika Direlokasi ke Rusun Marunda)

Sementara itu, rusun di Pinang Ranti batal dibangun karena terkena dampak pembangunan Tol Becakayu, sedangkan rusun yang mau dibangun di UPT Kayu di Pondok Pinang batal dibangun karena aksesnya tidak memadai untuk beroperasinya alat berat.

Meskipun pembangunan rusun tersebut dibatalkan tahun ini, Arifin memastikan 18 rusun akan tetap dibangun tahun depan.

"Kecuali yang empat tadi. Kalau yang empat tadi memang dibatalkan," ujar Arifin.

Kompas TV Fasilitas Oke, Warga Bukit Duri Tak Keberatan Uang Sewa Rusun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Mochtar Mohamad Resmi Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi pada Pilkada 2024

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com