Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarif Sebut Komentar Djarot soal Penertiban Rawajati Dipolitisasi Itu Pemikiran Sempit

Kompas.com - 02/09/2016, 15:32 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta, Syarif, berkomentar mengenai ucapan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang menyebut penertiban di Rawajati dipolitisasi. Adapun, ucapan Djarot tersebut terkait kehadiran aktivis Ratna Sarumpaet dan Syarif saat penertiban Rawajati.

"Kita hormati pendapat orang yang menilai dengan sudut yang sempit ya bahwa itu sebagai politisasi. Kalau saya balik tanya, memang Syarif siapa kalau bukan politisi?" ujar Syarif di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jumat (2/9/2016).

Menurut Syarif, sudah menjadi tugasnya sebagai anggota Dewan untuk melakukan negosiasi demi membela warga. Terlebih lagi, warga yang dibela merupakan warga miskin yang tidak mendapatkan pembelaan dari siapa pun.

"Ketika rakyat sepi dari dukungan moral dan semua tidak mendukung, ada yang salah kalau saya bela?" ujar Syarif.

Selain itu, Syarif berpendapat penertiban di Jakarta tahun ini sudah semakin masif sehingga dia ingin mengingatkan Pemprov DKI untuk lebih manusiawi selama melakukan penertiban. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat memandang, penertiban yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kerap dipolitisasi.

Salah satunya penertiban di kawasan Rawajati, Jakarta Selatan, itu. Pada penertiban permukiman liar di Rawajati pada Kamis pagi kemarin, Ratna Sarumpaet dan Syarif menyambangi kawasan tersebut. Mereka menghadang satpol PP dan mempertanyakan surat perintah penertiban.

"Biasalah itu, itu kan dipolitisasi. Itu biasa," kata Djarot, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis. (Baca: Djarot Sebut Penertiban di Jakarta Sering Dipolitisasi)

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun berpendapat demikian. Menurut dia, orang-orang yang membela warga terdampak penertiban selalu itu-itu saja. Pemprov DKI pun tidak mau ambil pusing dengan kritik dari orang-orang itu.

"Bu Ratna mana ada enggak (datang di penertiban), (dia) ada di mana-mana kok. Kayak Syarif juga gitu kan. Ya sudahlah," kata Ahok.

Kompas TV Tolak Digusur, Warga Rawajati Serang Satpol PP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Tak Lagi Marah-marah, Rosmini Tampak Tenang Saat Ditemui Adiknya di RSJ

Megapolitan
Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Motor Tabrak Pejalan Kaki di Kelapa Gading, Penabrak dan Korban Sama-sama Luka

Megapolitan
Expander 'Nyemplung' ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Expander "Nyemplung" ke Selokan di Kelapa Gading, Pengemudinya Salah Injak Gas

Megapolitan
Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Buntut Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Seorang Pria Ditangkap Polisi

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com