Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gatot Dapat Pistol dari AS pada 2006

Kompas.com - 05/09/2016, 19:08 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan penyalahgunaan narkoba, Gatot Brajamusti, mengaku memiliki senjata api dan amunisi tak berizin sejak 2006.

Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya AKBP Budi Hermanto mengatakan, senjata itu diberikan secara cuma-cuma oleh pengusaha berinisial AS.

"Tadi ada 20 pertanyaan tentang penemuan ratusan peluru 500 pada penggeledahan tahap kedua. Gatot juga menyampaikan bahwa dua senjata api Glock kaliber 9 milimeter serta Walter kaliber 52 itu dari saudara AS," ujar Budi, Senin (5/9/2016).

(Baca juga: Polisi: Senjata Api di Rumah Gatot untuk Properti Film)

Polisi mempertanyakan motif kepemilikan senjata api dan amunisi tersebut.

Sebab, senjata telah dipegang Gatot sejak 2006, tetapi Gatot beralasan bahwa senjata tersebut digunakan sebagai properti film Gatot terbaru berjudul DPO yang pengambilan gambarnya berlangsung pada 2014.

"Nanti kami periksa juga kru film DPO apa betul ini pistol yang digunakan," ujar Budi.

Gatot berkilah, selain untuk keperluan syuting film, senjata tersebut digunakan untuk latihan menembak di Persatuan Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) dan satu tempat lainnya.

Gatot mengaku bahwa ia pernah menjadi anggota Perbakin.

Menurut Budi, polisi akan mendalami pengakuan ini sebab Gatot tidak dapat menjelaskan keanggotannya di Perbakin dimulai sejak kapan.

Mengenai AS, menurut dia, ada kemungkinan ia bisa dipidana karena diduga memindahtangankan senjata tanpa legalitas.

"Dia pengusaha. Rekan-rekan sendiri sudah tahu siapa AS," kata dia.

(Baca juga: Pengusaha AS Berikan Begitu Saja Senjata Api kepada Gatot Brajamusti)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Sudirman Said Sebut Perencanaan Batavia 'Contekan' untuk Bangun Jakarta

Megapolitan
Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Sejumlah Titik dan Gedung di Jakarta Padamkan Lampu Malam Ini, Cek Lokasinya

Megapolitan
Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Mobil Tertimpa Pohon Saat Melintas, Sopir dan Penumpang Syok

Megapolitan
Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Pohon 15 Meter di Kuningan Mendadak Tumbang, Timpa Mobil yang Melintas

Megapolitan
Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Ulah Rombongan Tiga Mobil di Depok, Tak Bayar Makan yang Dipesan gara-gara Miskomunikasi

Megapolitan
Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Cerita Karyawan Warteg yang Kebakaran di Duren Tiga: Sempat Mati Listrik 2 Kali sebelum Api Membesar

Megapolitan
Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Komentar Sejarawan usai Lihat Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia...

Megapolitan
Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Cagar Budaya Gudang Timur Kasteel Batavia Memprihatinkan, Sejarawan Nilai Pemerintah Pilih Kasih

Megapolitan
Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Gudang Timur Kasteel Batavia di Kota Tua, Cagar Budaya tapi Kondisinya Tak Terawat

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Pengendara Motor Tewas Akibat Tabrak Separator Busway di Kebon Jeruk

Megapolitan
Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Ahmed Zaki Sebut Ridwan Kamil Masih Dipertimbangkan Maju di Jawa Barat

Megapolitan
Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Polisi Sebut Penipu Modus “Like-Subscribe” di Youtube Tak Gunakan Data Korban untuk Buka Rekening

Megapolitan
Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Kasus Penculikan Balita 4 Tahun di Johar Baru Selesai Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Berpotensi Lawan Anies di Pilkada Jakarta, Sudirman Said: Bukan Hal Luar Biasa

Megapolitan
Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Singgung Kejatuhan VOC karena Korupsi, Sudirman Said: Sejarah Ternyata Berulang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com