Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Dianiaya dan Tak Pernah Digaji oleh Majikannya Selama Bekerja di Koja

Kompas.com - 06/09/2016, 12:41 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
AS (11), pembantu yang disiksa majikannya, Anwar (58), di Koja, Jakarta Utara, tidak pernah sekalipun digaji. Anwar diadukan AS ke Mapolsek Koja, Minggu (4/9/2016).

Kapolsek Koja, Kompol Supriyanto mengatakan, dari pengakuan Anwar, selama dua tahun mempekerjakan AS di rumahnya, tak pernah sekalipun ia menggajinya.

Anwar mengaku tak menggaji karena sejak awal ingin mengadopsi AS. Namun karena istri Anwar terkena stroke, akhirnya Anwar meminta AS untuk membantunya menjaga sekaligus membersihkan rumahnya.

"Korban ini tidak pernah digaji. Dia tinggal sejak 2014, tapi memang dikasih makan," ujar Supriyanto, di Mapolsek Koja, Jakarta Utara, Selasa (6/9/2016).

Masih berdasarkan keterangan Anwar, sampai saat ini dirinya mengaku tak pernah menjadikan AS sebagai pembantu.

Supriyanto menjelaskan, saat AS melapor ke Mapolsek Koja, kondisinya sangat memprihatinkan. Saat itu, wajah AS lebam dan ada memar hampir di sekujur tubuhnya, serta rambut yang dipotong hingga setengah plontos oleh Anwar.

Anwar mengatakan, dirinya tak suka jika AS memiliki rambut panjang karena terlihat mengganggu.

"Dia potong rambut AS, di tengah hampir botak, di pinggir-pinggirnya masih ada. Kasihan melihatnya," ujar Supriyanto.

(Baca: Penganiayaan terhadap Pembantu Bawah Umur di Koja Ini Diduga Bukan Sekali Terjadi)

Atas perbuatannya, Anwar diancam pasal 80 ayat 2 Undang-Undang Perlindungan Anak dengan pidana penjara selama lima tahun. Penganiayaan AS terjadi ketika Anwar menuduhnya mencuri uang miliknya.

Anwar menganiaya menggunakan selang yang dipukulkan ke punggung AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com