Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yoyok Heran, Ahok Marah-marah Dianggap Hebat

Kompas.com - 17/09/2016, 07:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengaku heran dengan fenomena yang ada di masyarakat belakangan ini. Ia kemudian mencontohkan adanya masyarakat yang mengagumi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena kebiasaannya marah-marah.

"Dunia lagi berputar di poros yang aneh. Jadi, kayak Pak Ahok marah-marah dianggap luar biasa, dianggap hebat," kata Yoyok dalam dialog "Menguji Penantang Ahok", di Kompas TV, Jumat (16/9/2016).

Yoyok menyatakan kurang setuju dengan kebiasaan yang selama ini dilakukan Ahok. Menurut dia, seorang pemimpin tidak seharusnya memarahi anak buahnya di depan umum.

"Masa marahnya harus di depan orang banyak. Mereka (bawahan) kan manusia," ujar Yoyok.

Menurut Yoyok, kepemimpinan adalah seni memengaruhi anak buah agar dapat mengikuti irama atasannya. Karena itu, ia menilai, seorang pemimpin harus bisa memosisikan diri sebagai bapak, teman, guru, sekaligus komandan bagi anak buahnya.

Karena itu, Yoyok menilai, seorang pemimpin harus memiliki keahlian yang banyak dan lengkap.

"Semakin banyak problemnya, talentanya juga harus semakin banyak," ujar Yoyok.

Menurut dia, seorang pemimpin memang sudah seharusnya menegur anak buahnya yang melakukan kesalahan. Namun, teguran tidak harus dilakukan dengan cara yang arogan.

"Pada saat melanggar, tidak ada ampun, tetapi tidak harus arogan. Reward dan punishment harus diterapkan dan harus betul-betul adil," kata Yoyok.

Menurut Yoyok, sukses atau gagalnya bawahan tidak lepas dari faktor pemimpinnya. Karena itu, ia menilai, sudah seharusnya pemimpin bertanggung jawab apabila ada ada anak buahnya yang melakukan kesalahan.

"Mau bajingan kayak apa pun, itu anak buah saya. Gagalnya anak buah saya merupakan kebodohan saya sebagai pemimpin. Semakin banyak pelanggaran anak buah berarti pemimpinnya yang enggak benar," ujar Yoyok.

 

Kompas TV Bupati Yoyok Masuk Bursa Wagub Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

LPSK Dorong Pemenuhan Akomodasi Siswi SLB yang Jadi Korban Pemerkosaan, Termasuk Perlindungan

Megapolitan
Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Pemkot Jakbar Imbau Warga dengan Ekonomi Mampu Tak Beli Elpiji 3 Kg

Megapolitan
Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Jasad Wanita di Selokan Jalan Juanda Bekasi, Korban Telah Hilang Selama 4 Hari

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Jasad Perempuan Ditemukan di Selokan Bekasi, Polisi: Sempat Terlihat Sempoyongan

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Belum Juga Laku di Lelang meski Harganya Telah Dikorting

Megapolitan
Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Remaja Perempuan Direkam Ibu Saat Bersetubuh dengan Pacar, KPAI Pastikan Korban Diberi Perlindungan

Megapolitan
Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Eks Warga Kampung Bayam Sepakat Pindah ke Hunian Sementara di Ancol

Megapolitan
Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Kronologi Komplotan Remaja Salah Bacok Korban saat Hendak Tawuran di Cimanggis Depok

Megapolitan
Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Sampah Menggunung di TPS Kembangan, Ketua RT Sebut Kekurangan Petugas untuk Memilah

Megapolitan
Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Ditetapkan sebagai Tersangka, Ini Peran 5 Pelaku Begal Casis Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com