Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelapor Hakim Jessica Berencana Laporkan JPU dan Penyidik

Kompas.com - 19/09/2016, 19:41 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Advokat Muda Indonesia (AAMI) serta Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI) berencana melaporkan jaksa penuntut umum dan penyidik yang menangani kasus kematian Wayan Mirna Salihin.

Dalam kasus ini, teman Mirna, yakni Jessica Kumala Wongso, menjadi terdakwa.

Mereka berencana melaporkan jaksa kasus kematian Mirna kepada Komisi Kejaksaan, sedangkan penyidik yang menangani kasus tersebut akan dilaporkan ke Direktorat Propam Mabes Polri.

Sebelumnya, AAMI dan PBHI melaporkan tiga hakim yang menangani perkara Mirna ke Komisi Yudisial.

(Baca juga: Tiga Hakim yang Tangani Perkara Jessica Dilaporkan ke Komisi Yudisial)

Tiga hakim itu adalah Kisworo selaku ketua majelis hakim, dan Partahi Hutapea serta Binsar Gultom selaku anggota majelis hakim.

"Sesudah dari sini, mungkin bukan hari ini, besok, kami akan melaporkan jaksa penuntut umum terkait perilakunya, kode etiknya," kata Simon dari PBHI, di Jakarta, Senin (19/9/2016).

Kendati demikian, Simon tidak menjelaskan detail laporan yang akan disampaikannya terkait jaksa dan penyidik kasus Mirna itu.

Ia hanya menyebut adanya pelanggaran yang dilakukan jaksa, di antaranya berteriak dalam sidang dan penyampaian pertanyaan yang dinilainya tidak etis.

Selain itu, mereka berencana melaporkan penyidik dari Polda Metro Jaya terkait akuntabilitas penyidikan.

Mereka ingin penyidik dari Polda Metro Jaya tersebut diperiksa mengenai proses penyidikan kasus kematian Mirna, salah satunya terkait upaya penyidik yang mencari bukti di Australia. 

"Saya mau tanya biayanya dari mana," kata Simon.

Ia juga menilai, proses penyidikan dan pra-penyidikan kasus Mirna tidak profesional.
Oleh karena itu, lanjut dia, kasus ini perlu dilihat secara holistik dan komprehensif.

(Baca juga: Pelapor Tiga Hakim Bantah Berpihak pada Kuasa Hukum Jessica)

Kompas TV Kuasa Hukum Jessica Ragukan Kesaksian Ahli Psikologi Ratih Ibrahim
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com