Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Ahok-Djarot Unggulan Utama, tetapi Belum Tentu Menang

Kompas.com - 21/09/2016, 11:01 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat komunikasi politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, calon incumbent Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat menjadi unggulan dilihat dari sejumlah hasil survei dibanding kandidat lain yang ada untuk Pilkada DKI 2017.

Hal itu terlebih lagi ketika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengumumkan untuk mengusung keduanya. Dengan ini, PDI-P menjadi partai keempat yang mendukung Ahok-Djarot. Namun, Hendri mengingatkan, meski unggul, sepasang calon ini belum tentu menang pada pilkada mendatang.

"Sebagai unggulan utama ya jelas, apalagi didukung PDI-P. Namun, apakah sudah pasti menang, belum tentu karena perjalanan empat bulan ke depan menentukan," kata Hendri, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (21/9/2016).

Dalam salah satu survei, dari Kedai Kopi, lanjut Hendri, hasilnya memang posisi Ahok unggul dari kandidat lain, seperti Sandiaga Uno, Tri Rismaharini, dan Yusril Ihza Mahendra. Namun, ia mengingatkan, jumlah pemilih di DKI yang masih menimbang-nimbang "cara alternatif" selain Ahok juga menurutnya cukup tinggi.

Bahkan, hasil survei menunjukkan "cara alternatif" bisa saja menang.

"Namun, ini survei sebelum Ahok didukung PDI-P. Semua masih bisa terjadi," ujar Hendri.

Hal yang perlu diwaspadai PDI-P adalah Djarot. Hendri menilai, sepasang calon yang didukung PDI-P kali ini berbeda bila melihat Pilkada DKI 2012. Kala itu, Joko Widodo dan Ahok sama-sama punya tipikal petarung. Sekarang ini, Djarot dinilainya belum memiliki tipikal petarung, hanya Ahok sendiri.

"Ini yang perlu diwaspadai PDI-P. Namun, perjalanan (pilkada) masih jauh," ujar Hendri.

Di DKI, lanjut Hendri, sejarah juga mencatat belum ada petahana yang menang untuk dua periode sejak pelaksanaan pilkada.

"Kita lihat pada 2012, itu Foke tergelincir di ujung-ujung. Walupun saat ini kondisinya berbalik, tingkat kepuasan publik terhadap Ahok-Djarot tinggi," ujar Hendri. (Baca: Yel-yel "Ahok Pasti Tumbang" Itu Kini Berganti Menjadi "Ahok-Djarot Pasti Menang")

Dengan demikian, menurut dia, kemenangan untuk Ahok-Djarot belum tentu terjadi. Waktu beberapa bulan ke depan sampai pemilihan menjadi penentu.

Kompas TV PDI-P Resmi Usung Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com