Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yel-yel "Ahok Pasti Tumbang" Itu Kini Berganti Menjadi "Ahok-Djarot Pasti Menang"

Kompas.com - 21/09/2016, 10:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat resmi diusung PDI Perjuangan, kader PDI-P mulai menyanyikan yel-yel dukungan.

Kader PDI-P yang mengajak untuk menyanyikan yel-yel itu adalah Sekretaris DPD PDI-P DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Yel-yel tersebut bernada semangat perjuangan untuk memenangkan Basuki atau Ahok dan Djarot. Nyanyian itu bergema di Kantor DPP PDI-Perjuangan, Jalan Diponegoro, Selasa (20/9/2016).

"Satu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang. Ahok-Djarot menang," kata para kader PDI-P tersebut.

Yel-yel ini mengingatkan pada sebuah video berdurasi 32 detik yang sempat beredar beberapa waktu lalu. Video itu berisi nyanyian kader PDI Perjuangan tentang penolakan terhadap petahana Basuki Tjahaja Purnama.

Nada yel-yel penolakan Ahok itu sama dengan yel-yel dukungan saat ini. Liriknya hanya berbeda sedikit saja, meskipun memiliki makna yang benar-benar berbeda.

Prasetio, yang mengajak para kader menyanyikan yel-yel dukungan, juga merupakan orang yang menyanyikan yel-yel dukungan tadi malam.

"Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok pasti tumbang". "Bersatu padu untuk menang, gotong royong untuk menang, berjuanglah untuk menang, Ahok tunggang-langgang," demikian lirik yel-yel penolakan tersebut. (Baca: Ini Yel Terbaru Kader PDI-P Setelah Partainya Resmi Dukung Ahok-Djarot)

Lirik yel-yel tersebut memang berubah seiring dengan dukungan PDI-Perjuangan terhadap Ahok dan Djarot tadi malam. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memastikan semua kader partai mulai dari tingkat ranting hingga pusat akan mematuhi keputusan DPP.

Ia mengakui, sempat ada perbedaan pandangan di internal PDI-P. Namun setelah keputusan diambil dan disetujui, semua kader harus mematuhi keputusan itu.

"Sebagai partai yang menjunjung tinggi karakter dan disiplin partai, ketika keputusan diambil, sesuai disiplin partai, semuanya menjalankan perintah partai tersebut," ucap Hasto.

Kompas TV Beredar Video Anti-Ahok dari Sejumlah Kader PDIP
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com