Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Banten Telusuri Peredaran Minuman yang Diduga Mengandung Narkoba

Kompas.com - 26/09/2016, 15:33 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Sebuah minuman yang dikenal dengan nama "Blue Safir" tengah disoroti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Banten. Minuman tersebut banyak beredar di sejumlah tempat hiburan malam kawasan Tangerang Selatan dan diduga memiliki efek yang hampir sama dengan narkoba jenis ekstasi.

"Kalau untuk laporan resmi ke kami sih memang belum ada, tapi kami memang sedang menelusuri informasi tersebut," kata Kepala BPOM Provinsi Banten M Kashuri kepada Kompas.com, Senin (26/9/2016).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, minuman Blue Safir ini awalnya dijual oleh salah satu tempat karaoke di Tangerang Selatan. Blue Safir dijual dengan kemasan botol berukuran kecil yang harganya berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 800.000 per botol.

Dalam perkembangannya, Blue Safir hampir bisa didapat di semua tempat hiburan malam di daerah Tangerang Selatan. Nama yang umum dipakai untuk menyebut minuman tersebut, selain Blue Safir adalah "Snow White" dan "Red Top".

Kompas.com berhasil mewawancarai salah seorang yang mengaku mengonsumsi minuman tersebut beberapa kali. Ia mengungkapkan, Blue Safir dan sejenisnya tidak dijual secara terang-terangan. Ada cara tertentu yang telah disepakati di beberapa tempat hiburan malam untuk bisa membeli minuman itu.

"Misalnya di tempat saya biasanya datang, itu ada satu orang yang terima pesanan. Kalau enggak lewat dia, barang itu enggak ada atau enggak bisa keluar. Tapi, orang itu juga selektif. Kalau misalnya kamu baru mau beli, harus sama orang yang sudah kenal dulu, baru bisa," kata seseorang yang telah mencoba minuman tersebut.

Modus penjualannya pun bermacam-macam. Ada yang mengemasnya serupa dengan botol air mineral kemasan, ada juga yang membuat botol kemasan sendiri tanpa ada tulisan apapun. Soal konsumen minuman itu sangat beragam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com