Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Tahu Alasan Reza Tak Lapor Polisi meskipun Tahu Gatot Lakukan Pelecehan

Kompas.com - 28/09/2016, 21:06 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mempertanyakan alasan penyanyi Reza Artamevia tidak melaporkan kepada penegak hukum mengenai Gatot Brajamusti yang melakukan tindak asusila kepada korbannya.

Padahal, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono, Reza mengaku melihat Gatot melakukan tindakan asusila tersebut sejak 2007.

"Kami akan lihat alasan dia (Reza) apa, dia mengetahui tetapi tidak melapor, kami akan dalami. nanti kami lihat saat itu dia sadar atau tidak, dalam keadaan pengaruh obat atau tidak dan apa dalam ancaman atau tidak," ujar Awi di Mapolda Metro Jaya, Rabu (27/9/2016).

(Baca juga: Polisi: Reza Mengaku Lihat Gatot Lakukan Pencabulan sejak 2007 )

Awi menyampaikan, saat ini kepolisian fokus mengumpulkan alat bukti dalam kasus tersebut. Nantinya, polisi akan mendalami keterlibatan Reza dalam kasus dugaan pelecehan seksual ini.

"Nanti kami lihat keterlibatan Reza sejauh apa, apa dia sekadar saksi atau dia korban juga atau dia ikut serta melakukan, ya kita lihat nanti," ucap dia.

Awi tak menutup kemungkinan akan kembali memeriksa Reza.

Sebab, menurut dia, Reza mengaku mengetahui adanya tindak asusila dan melihat ritual pemberian aspat yang kini diketahui sebagai sabu.

"Semua akan kami dalami mengenai laporan-laporan, keterkaitan-keterkaitan. Kalau memang benang merahnya mengarah ke Reza ya akan kami periksa lagi," kata Awi.

Dalam kasus ini, polisi telah memeriksa sembilan orang saksi.

(Baca juga: Ini Alasan Polisi Belum Tetapkan Gatot sebagai Tersangka Kasus Dugaan Pencabulan)

Tiga saksi yang diperiksa adalah perempuan yang mengaku menjadi korban pencabulan Gatot.

Adapun saksi lainnya adalah orangtua korban 1, orangtua korban 2, bidan yang membantu persalinan korban 1, asisten pribadi Gatot, Elma Theana, dan Reza Artamevia.

Kompas TV Reza Artamevia Akui Penyimpangan Seks Gatot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com