Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang ke Mapolda Metro, Ario Kiswinar Batal Laporkan Mario Teguh

Kompas.com - 30/09/2016, 19:54 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ario Kiswinar yang mengaku sebagai anak Mario Teguh mendatangi Mapolda Metro Jaya, Jumat (30/9/2016). Saat datang, ia tampak didampingi ibunya, Ariyanti, dan pengacaranya, Ferry Amahorseya.

Pada awalnya, Kiswinar mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi. Pasalnya, saat pertama kali tiba, ia menuju ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) tempat masyarakat membuat laporan polisi.

Namun, tak berapa lama ia keluar dari SPKT dan menuju ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Bukannya ke SPKT, setelah keluar dari Ditreskrimsus, Kiswinar malah berpindah lagi menuju ke Gedung Resmob Polda Metro Jaya.

"Hari ini, kami datang untuk meminta pendapat penyidik. Karena perkara ini ternyata ada tiga hal. Jadi kami diskusikan dulu supaya laporannya tepat sasaran," ujar pengacara Ario, Ferry, seusai keluar dari Gedung Resmob, Jumat malam.

Setelah berkonsultasi dengan penyidik, Ferry mengatakan ada beberapa hal yang ingin dilaporkan oleh kliennya. Salah satunya mengenai pencemaran nama baik. Namun, Ferry enggan menjelaskan secara detail siapa yang dimaksud mencemarkan nama baik kliennya.

"Karena perkara ini ternyata ada tiga bagian. Bagian pertama adalah cyber crime, mengenai akun lambe_turah. Terus ada di kriminal umum Pasal 310, 311, dan ada di Undang-Undang Penyiaran," ucapnya.

Agar laporannya tepat sasaran, kata Ferry, pihaknya akan berkoordinasi dengan penyidik. Nanti, setelah selesai mengumpulkan barang bukti, barulah kliennya kembali ke Mapolda Metro Jaya untuk membuat laporan.

"Ya (laporan ditujukan) ke orang-orang yang merugikan kami. Karena kami belum bikin LP, jadi kami belum bisa ngomong. Orang yang merugikan kami siapa? Ya Mario Teguh. Itu saja," kata Ferry.

"Bohong, pencemaran nama baik, menghina, fitnah, merendahkan martabat Ibu Ariyani dan keluarganya. Hal ini akan kita buka habis-habisan," lanjut Ferry.

Kompas TV Istri Mario Teguh Laporkan 2 Akun Instagram ke Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com