Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Kebakaran di Palmeriam Memerlukan Bantuan

Kompas.com - 07/10/2016, 06:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga korban kebakaran di RT 05 RW 09 Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, masih membutuhkan bantuan. Bantuan yang telah diterima dari Dinas Sosial DKI dan Suku Dinas Sosial Jakarta Timur dianggap masih kurang.

"Dikasih makanan dan air minum," kata Ketua RT 05, Suwarti, saat ditemui di posko pengungsian di Jalan Bunga, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016) malam.

Selain itu, ada sumbangan dari warga berupa tikar, pakaian, nasi kotak, susu balita dan kebutuhan lainnya. Namun, warga setempat yang menjadi korban masih membutuhkan selimut dan perlengkapan untuk balita.

"Apalagi cuaca lagi begini butuh selimut. Kalau makan Alhamdulillah masih cukup," ujar Suwarti.

(Baca: Kebakaran di Palmeriam, 116 Warga Mengungsi)

Mengenai tempat mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga menggunakan tiga kamar mandi di asrama mahasiswa yang kini menjadi posko penampungan.

Adapaun pemeriksaan kesehatan warga korban kebakaran sudah dilakukan oleh petugas dari puskesmas setempat.

"Tapi mesti ngantre, karena dipakai bergantian. Kalau toilet mobile dari pemerintah enggak ada," ujar Suwarti.

Sebanyak 44 kepala keluarga dengan total 116 jiwa dari RW 09 Kelurahan Palmeriam, mengungsi di posko penampungan. Mereka korban kebakaran yang terjadi pada Kamis (6/10/2016) dini hari.

Banyak warga masih bertahan di posko penampungan karena bingung mencari tempat tinggal pengganti.

(Baca: Warga Palmeriam Korban Kebakaran Bingung Mau Tinggal di Mana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Usai Bunuh Ayahnya, Putri Pedagang Perabot di Duren Sawit Gondol Motor dan Ponsel Korban

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Polisi Kantongi Identitas 3 Jukir Liar yang Getok Tarif Parkir Bus Rp 300.000 di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Pedagang Perabot Dibunuh Anaknya, Pelaku Emosi karena Tidak Terima Dimarahi

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Pembunuh Pedagang Perabot Sempat Kembali ke Toko Usai Dengar Kabar Ayahnya Tewas

Megapolitan
KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

KPU DKI Bakal Coklit Data Pemilih Penghuni Apartemen untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Polisi Tangkap Terduga Pelaku Pembakaran 9 Rumah di Jalan Semeru Jakbar

Megapolitan
Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com