Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susunan Tim Pemenangan Ahok-Djarot yang Mengejutkan

Kompas.com - 07/10/2016, 07:29 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com —
 Susunan tim pemenangan pasangan bakal calon petahana gubernur-wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, relatif lebih gemuk dan mengejutkan dibanding susunan tim pemenangan pasangan bakal cagub-cawagub lainnya.

Tim pemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dipimpin politisi PDI Perjuangan Prasetio Edi Marsudi dan dirilis pada Selasa (4/10/2016).

Berdasarkan komposisinya, PDI-P mendapat porsi besar dalam tim pemenangan Ahok-Djarot. Ada kejutan dalam susunan tim pemenangan pasangan petahana tersebut.

Tersingkirnya Nusron

Hal pertama yang menjadi perhatian adalah tidak ada nama politisi Partai Golkar, Nusron Wahid, dalam daftar tim pemenangan tersebut. Padahal, sebelumnya Nusron merupakan ketua tim pemenangan.

Nama Nusron tergusur setelah PDI-P menyatakan dukungan untuk Ahok-Djarot. Namun, saat dikonfirmasi, Nusron mengaku dirinya yang meminta namanya tidak dicantumkan dalam tim pemenangan Ahok-Djarot karena sudah menjabat Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia Wilayah Jawa dan Sumatera DPP Partai Golkar.

"Saya minta sendiri, saya tolong jangan ditulis di KPU karena kalau ditulis itu kan jadi tanggung jawab. Saya kan harus mengendalikan pilkada di empat provinsi untuk gubernur dan 48 untuk kabupaten dan kota se-Jawa dan Sumatera," ujar Nusron.

Kepala BNP2TKI itu mengatakan, ada kekhawatiran timbul kesan dirinya mengistimewakan Pilkada DKI Jakarta jika namanya masuk dalam susunan tim pemenangan Ahok-Djarot.

(Baca: Alasan Nusron Minta Tak Dimasukkan dalam Tim Pemenangan Ahok-Djarot)

Tidak ada "Teman Ahok"

Selanjutnya, relawan "Teman Ahok" juga tidak tercantum dalam struktur tim pemenangan pasangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, pihaknyalah yang meminta agar tidak dimasukkan ke dalam struktur tim pemenangan Ahok-Djarot.

"Itu memang sebenarnya sudah pernah dikomunikasikan ke Teman Ahok. Jadi memang Teman Ahok itu tidak mau masuk dalam struktur tim pemenangan," kata Amalia.

Namun, Teman Ahok meminta agar mereka didaftarkan secara resmi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai relawan. Nantinya, Teman Ahok tetap akan berperan mengupayakan kemenangan Ahok-Djarot pada Pilkada DKI.

Dalam akun Instagram-nya, Teman Ahok menjelaskan bahwa mereka menilai Teman Ahok sebagai satu tim. Mereka tidak mau memasukkan nama orang per orang dalam tim pemenangan sebagai perwakilan Teman Ahok.

(Baca: "Teman Ahok" Tetap Berkoordinasi dengan Tim Pemenangan Ahok-Djarot)

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com