Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Gas Elpiji 3 Kg Berisi Air di Depok

Kompas.com - 11/10/2016, 06:18 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Kasubag Humas Polresta Depok Ajun Komisaris Firdaus menyatakan, pihaknya akan mengusut kasus peredaran elpiji 3 kilogram isi air yang terjadi dan meresahkan warga di Kelurahan Tugu, Kecamatan, Cimanggis, Depok.

Menurut dia, polisi telah menyita 10 tabung elpiji 3 kilogram isi air untuk barang bukti.

Selain itu, pihaknya meminta keterangan beberapa saksi atau warga yang tertipu dengan membeli elpiji 3 kilogram isi air tersebut.

(Baca juga: Bahaya Intai Pengguna Gas Elpiji Palsu)

Sementara itu, pelaku yang mengedarkan elpiji palsu ini masih diidentifikasi dan diburu.

"Kami dalami juga, apakah sudah beredar juga ditempat lain di Depok, selain di Kelurahan Tugu ini," kata Firdaus, Senin (10/10/2016).

Firdaus menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa elpiji 3 kilogram isi air ini lebih berat dari elpiji 3 kilogram yang asli.

"Kami sempat menimbang berat tabung elpiji 3 kilogram, baik yang isi air dan yang asli. Elpiji asli beratnya sekitar 8 kilogram, karena total dari berat tabung kosong 5 kilogram, dan isi atau gasnya 3 kilogram," kata dia.

Sementara itu, elpiji berisi air beratnya lebih dari 8 kilogram, yakni antara 10 kilogram sampai 12 kilogram.

(Baca juga: Tabung Elpiji Palsu Kembali Beredar, Polisi Akui Lemahnya Pengawasan)

Hal ini, kata dia, semakin memperkuat dugaan adanya pemalsuan atau kesengajaan yang dilakukan pihak tertentu. Diduga kuat segel plastik di kepala tabung juga palsu.

Sebelumnya, warga Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, resah dengan beredarnya elpiji 3 kilogram berisi air yang dijual seseorang tak dikenal dengan menggunakan sepeda motor.

Puluhan tabung elpiji 3 kilogram berisi air itu sudah terjual dan dibeli oleh warga, baik para ibu, pengecer, dan penjual elpiji 3 kilogram atau gas melon, di Kelurahan Tugu, Cimanggis, Depok.

(Budi Sam Law Malau)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com