Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sandiaga Beri Kuliah Umum Bernuansa Politis di UMJ...

Kompas.com - 12/10/2016, 07:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena punya latar belakang sebagai pengusaha, Sandiaga Uno diundang menjadi pembicara dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), di Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (11/10/2016).

Sebagai pemateri dalam kuliah umum tersebut, Sandiaga diminta berbicara mengenai "Enterpreneurship untuk Kesejahteraan Rakyat".

(Baca juga: Sandiaga: Pak Rektor, Saya Tidak Kampanye di Sini karena UMJ Harus Netral )

Kendati demikian, saat menjadi narasumber dalam kuliah umum tersebut, Sandiaga yang juga bakal calon wakil gubernur dari Partai Gerindra dan PKS ini sesekali menyinggung kondisi Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Saat Sandiaga menyoroti harga daging sapi di Jakarta misalnya. Ia menyebut harga daging sapi di Jakarta lebih mahal dari harga di Singapura.

"Singapura yang tidak punya peternakan sapi, harga daging sapinya lebih murah dari pada Jakarta. Konyol enggak tuh? Memang perlu gubernur yang lebih mengerti," kata Sandiaga.

(Baca juga: Sandiaga: Harga Daging di Singapura Lebih Murah dari Jakarta, Konyol Enggak "Tuh"?)

Pernyataannya ini membuat para mahasiswa dan hadirin acara itu tertawa dan bertepuk tangan. Sandiaga kemudian buru-buru bilang bahwa dirinya tidak sedang berkampanye.

Ia kemudian berbicara masalah mahalnya harga kebutuhan pokok dan pentingnya kerja sama generasi muda dan instansi pemerintah serta akademisi agar melahirkan kebijakan yang menyejahterakan rakyat.

Sandiaga tiba-tiba menyela mahasiswa yang berbisik-bisik tak lama setelah pernyataannya soal harga daging sapi di Jakarta yang mahal.

 

"Ayo jangan gosip. Kalau benci seseorang, jangan dicaci, jangan dijatuhkan, cukup jangan dipilih lagi saja," ujar Sandiaga.

Suasana aula, tempat kuliah umum ini berlangsung, kembali riuh dengan tawa dan tepuk tangan.

(Baca juga: Sandiaga: Kebijakan Politik Banyak Dipengaruhi Pertimbangan Bisnis)

Soal gusur menggusur pun tak luput disinggung Sandiaga dalam acara itu. Lewat cerita dari pendiri salah satu situs jual beli online, Sandiaga menyatakan bahwa pelaku usaha kecil  menengah (UKM) sulit membuka tempat usaha.

Akhirnya, dibuat situs jual beli online. Dari hanya punya sedikit pegawai, situs jual beli online yang pendirinya dikenal Sandiaga itu telah memiliki ratusan ribu karyawan.

"Dari dua karyawan di garasi, sekarang 650.000, modalnya dari kantong sendiri, membantu UKM meningkatkan omzet sampai dua kali lipat, tanpa ada air mata, tanpa menggusur, tanpa ada duka, tanpa kampanye," ujar Sandiaga yang kembali memancing tawa.

Mengaku Tak kampanye

Sebelum menyampaikan materinya dalam kuliah umum ini, Sandiaga menegaskan bahwa ia tidak sedang berkampanye.

"Saya izin Pak Rektor, tidak berkampanye di sini karena UMJ harus netral tidak berpolitik," kata Sandiaga.

(Baca juga: Sandiaga Sebut Akan Ada "Kejutan" Saat Kampanye)

Meski demikian, Sandiaga mengucap syukur kalau ada yang mendukung dirinya untuk Pilkada DKI 2017.

Beberapa topik dibahas dalam acara itu, yakni tentang transportasi berbasis online, masa depan ekonomi digital, dan kewirausahaan.

Kompas TV Sandiaga: Penataan Pemukiman Tanpa Penggusuran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com