Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Pilih Perluas Trotoar ketimbang Tambah Rasio Jalan

Kompas.com - 19/10/2016, 05:20 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak akan menambah rasio jalan. Untuk mengatasi kemacetan, dipilih pelebaran trotoar dan membuat lajur jalan secara konsisten.

Cara itu sudah dilakukan di beberapa kota di dunia dan dinilai cukup efektif. Jumlah rasio jalan di Ibu Kota dinilai juga sudah mencukupi.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan desain makro jalan yang ada di Jakarta saat ini sudah mencukupi. Ditambah rencana pembangunan enam ruas jalan tol dalam kota.

"Apa yang sudah didesain makro jalan dan ada enam ruas tol dalam kota, serta adanya dua outer ring road, ini sudah lebih dari cukup," kata Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (18/10/2016).

Basuki menambahkan, untuk mengatasi kemacetan di Ibu Kota pihaknya lebih memilih dengan memperbaiki dan membangun angkutan massal. Karena jika terus menambah rasio jalan, tanpa memperbaiki angkutan umum massal maka tidak akan berpengaruh. Mengingat pertumbuhan kendaraan pribadi juga cukup banyak.

"Kami sudah putuskan untuk mengatasi transportasi umum di Jakarta bukan menambah rasio jalan. Kami juga mau mengurangi jalur-jalur jalan," ucapnya. (Baca: Ahok Ditagih Jokowi Trotoar Lebar dari Monas ke Senayan)

Pihaknya saat ini telah memulai melakukan pelebaran trotoar di beberapa titik. Seperti di Jati Baru dan depan RS Cipto Mangunkumuso. Selain itu, rencananya trotoar sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin juga akan diperlebar.

"Kami mau buat konsisten, yang mau diperlebar justru trotoar. Kenapa? Karena Jakarta untuk menghubungkan semua jalan, ada kereta, LRT atau MRT," tandasnya.

Kompas TV Macet Panjang, Pemudik Istirahat di Trotoar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com