Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Anies dalam Menata Kampung Bantaran Kali

Kompas.com - 23/10/2016, 19:28 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mendatangi Kampung Kerapu di Jalan Kerapu, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (23/10/2016).

Kampung Kerapu ini berada di bantaran Kali Anak Ciliwung, Ancol, Pademangan, Jakarta Pusat.

Kampung ini masuk dalam rencana penertiban permukiman di bantaran kali oleh Pemprov DKI Jakarta.

Andi Amir, perwakilan warga dari Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK), menyesalkan anggapan Pemprov DKI Jakarta, yang menilai warga bantaran kali sebagai penyebab banjir karena sering membuang sampah sembarangan.

(Baca juga: Anies Kunjungi Kampung Kerapu)

Menurut dia, anggapan itu tak berlaku di Kampung Kerapu. Di kampung itu, rumah warga menghadap ke kali.

Selain itu, warga menerapkan sistem pembagian sampah.

"Pak Anies bisa lihat kali di depan bersih juga karena partisipasi warga tidak membuang sampah di kali," kata Amir kepada Anies di Kampung Kerapu, Jakarta Utara, Minggu.

Sementara itu, menurut Anies, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa melakukan penataan ulang terhadap kampung-kampung seperti Kampung Kerapu.

Bila terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies akan melakukan penataan itu, dimulai dari memastikan kebersihan lingkungan dan kesehatan warga di kampung tersebut.

Setelah itu, Anies akan memperbaiki pengelolaan air dan daerah yang berisiko dilanda banjir karena aliran sungai.

Anies juga akan menggandeng seniman untuk menambah keindahan kampung.

"Saya berkeinginan untuk bekerja sama dengan para seniman untuk membuat kampung kumuh menjadi kampung seni dan indah dilihat," kata Anies di Kampung Kerapu, Jakarta, Minggu.

(Baca juga: Anies: Empat Survei Tempatkan Saya Nomor Dua, Satu Survei Nomor Tiga)

Kendati demikian, Anies mengatakan, konsep penataan itu bukan berarti meniadakan penggusuran di DKI Jakarta.

Bila memang harus ada penggusuran, maka ia akan lebih dulu berdialog dengan warga.

Dalam dialog itu akan disepakati solusi bagi warga yang berkaitan dengan penghidupan, kesehatan, dan pendidikan warga yang terdampak relokasi.

"Selain itu rancangan rumahnya juga harus diperhatikan karena sebagian (rusun) menjadikan mereka tak hidup layak. Pendekatan manusiawi bukan soal tutur kata sopan, tetapi membayangkan warga seperti saudara yang dititipkan," kata Anies. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com