Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Hal yang Bikin Anies Optimistis Menang dalam Pilkada

Kompas.com - 25/10/2016, 15:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyampaikan empat hal yang membuatnya optimistis mampu mengalahkan bakal calon gubernur petahana.

Ia merasa diuntungkan dengan maju sebagai calon kepala daerah di Jakarta.

Sebab, pertama, Jakarta dinilainya memiliki lingkup yang lebih sempit dari daerah lain sehingga masyarakatnya lebih mudah dijangkau.

"Kalau ini pilkadanya di Jawa Barat mboten mawon, lha mau jangkau dari Kuningan, Cirebon, Depok, Bekasi, enggak mungkin dikerjain. Kemudian penetrasi online-nya rendah. Tetapi kalau Jakarta, satu hari bisa ke mana saja, saya merasa connectivity-nya," kata Anies di kantor Kompas, Selasa (25/10/2016).

(Baca juga: Cara Anies Lawan "Black Campaign" pada Pilkada DKI 2017)

Kedua, menurut Anies, ia merasa beruntung bisa didukung oleh dua partai, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Anies tak bisa membayangkan rumitnya konsolidasi dengan banyak partai.

"Enggak rumit, saya enggak bisa membayangkan didukung lima partai menyamakan semuanya. Dua-duanya (Gerindra dan PKS) bekerja dengan kedisiplinan tinggi dibanding partai-partai lain," kata Anies.

Hal ketiga, banyak teman Anies dari luar partai politik yang mau turun tangan bekerja untuknya.

Ia menyebut mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja, dan Bambang Widjojanto, sebagai anggota tim pemenangan Anies-Sandiaga.

Menurut Anies, mereka yang tergabung dalam tim pemenangan ini bisa mengampanyekan ke publik soal kinerja Anies selama menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Kalau kita bicara bersih atau tidak, bukan dari medsos, tetapi oleh orang yang tahu jeroannya. Siapa sih yang tahu jeroannya? Mereka bisa menilai apa yang dikerjakan di Kemendikbud dan Pemda," ujar dia.

(Baca juga: Sejumlah Kader Golkar Nyatakan Dukungan untuk Anies-Sandiaga)

Keempat, kata Anies, karakteristik pemilih Jakarta yang rasional menjadikannya optimistis menang. Ia berharap, publik dapat memilih berdasarkan kinerja yang terbukti.

Anies yakin ia memiliki kompetensi lebih dari dua penantangnya.

Kompas TV Anies Baswedan: Jakarta Maju dengan Pendidikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com