JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, tak ambil pusing soal Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang tengah jadi perdebatan antara kubu Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Sylviana mengaku bahwa ia justru ingin memerhatikan anak-anak miskin yang kurang berprestasi.
(Baca juga: Memahami KJP dan KIP)
Menurut dia, bantuan pendidikan seharusnya menyasar mereka yang selama ini luput dari perhatian.
"Anak pintar dapat beasiswa pantas. Kalau dia enggak mampu juga tidak pintar karena kurang gizi, siapa yang peduli?" kata Sylviana di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2016).
Sylviana mengatakan, siswa yang kurang mampu dan minim prestasi perlu diurus lebih serius oleh pemerintah.
Langkah itu dinilainya lebih baik daripada pemerintah menambah besaran tunjangan pendidikan melalui KJP dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
(Baca juga: Jika Terpilih Menjadi Gubernur, Anies Izinkan Pemegang KJP Terima KIP)
Sylviana lantas menceritakan pengalamannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan Dasar DKI periode 2004-2008.
Sylviana mengatakan, KJP yang jadi program unggulan petahana bukanlah barang baru.
Saat itu, Sylviana bersama Komisi E DPRD DKI Jakarta merancang Bantuan Operasional Pendidikan (BOP).
"KJP ganti casing, tujuannya sama, bukan barang baru," ujar dia.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.