Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Langganan Banjir, Mengapa Warga Total Persada Tangerang Masih Bertahan?

Kompas.com - 15/11/2016, 20:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


TANGERANG, KOMPAS.com -
Penghuni ratusan rumah di RW 07 dan 08 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, memilih tetap bertahan di rumahnya yang masuk dalam kompleks Perumahan Total Persada.

Meski sudah menjadi tempat langganan banjir selama belasan tahun, warga tidak pindah ke tempat lain dan membiasakan diri dengan kondisi tersebut.

"Kami sudah tinggal di sini puluhan tahun. Rumahnya juga rumah milik kami, sertifikat hak milik. Tapi, saya sekeluarga juga enggak bisa ngapa-ngapain, karena harga tanah di sini jatuh banget," kata Kristianti (35), salah satu warga Total Persada saat berbincang dengan Kompas.com di posko pengungsian, GOR Total Persada, Selasa (15/11/2016) malam.

(Baca: Total Persada Sering Dilanda Banjir, Pemkot Tangerang hanya Bisa Janji)

Kristianti menceritakan, pada era 1990-an, sudah ada rumah yang berdiri di kompleks tersebut. Namun saat itu bangunan rumah belum seramai seperti saat ini.

Beberapa kawasan yang kini ikut menjadi perumahan dulunya merupakan rawa-rawa dan kebun buah milik warga setempat. Harga rumah saat itu juga terbilang murah.

Kristianti masih ingat saat dia membeli rumahnya dahulu dengan cara mencicil Rp 50.000 per bulan dengan total biaya yang dikeluarkan sebesar Rp 20 juta.

Lama kelamaan, rumah di sana mulai dilanda banjir. Pertama kali warga merasakan banjir pada tahun 1997.

"Dari banjir lima tahun sekali, lama-lama jadi setahun sekali. Pemerintahnya sudah pernah bantuin sih, mereka ninggiin jalan, tapi enggak mempan, banjir tetap saja ada sampai masuk ke dalam rumah," tutur Kristianti.

Warta Kota/Nur Ichsan Banjir itu di antaranya terjadi di Perumahan Total Persada, Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Picu kemacetan dan kelumpuhan arus lalu lintas.

Secara terpisah, warga lainnya, Ervin (37), mengaku pernah mendapat penawaran dari Pemerintah Kota Tangerang supaya rumahnya dijual. Tetapi, harga yang ditawarkan dinilai terlalu rendah.

"Masa satu meter perseginya Rp 1 juta. Kalau Rp 5 atau 6 juta, mungkin saya masih mikir-mikir. Bukannya apa, nanti saya hidup gimana. Mau beli rumah lagi saja yang paling murah itu Rp 300 juta. Kalau rumah saya dibayarin pemerintah, paling-paling cuma dapat Rp 80 juta, sisanya nambahin dari mana," ujar Ervin.

(Baca: Korban Banjir di Total Persada Tangerang Butuh Selimut dan Obat-obatan)

Terlepas dari ketidakcocokkan harga, Ervin melihat perumahan Total Persada memiliki posisi yang strategis. Strategis dalam arti dekat ke tempat-tempat penting, seperti ke pusat Kota Tangerang, ke arah Jakarta, maupun ke Bandara Soekarno-Hatta.

"Mau enggak mau ya begini-begini saja, terima nasib. Sekarang setahun bisa berkali-kali banjir," ucap Ervin.

Kompas TV Banjir 2 Meter di Tangerang, 800 Orang "Ngungsi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Polisi: Anggota Ormas yang Dianiaya di Jaksel Derita Tujuh Luka Tusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Polisi Tangkap Pelaku Penusukan yang Picu Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Polisi Masih Amankan Truk yang Ditabrak Porsche Cayman di Tol Dalam Kota

Megapolitan
Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Ikut Mengeroyok, Kakak Pelaku yang Tusuk Tetangga di Depok Juga Jadi Tersangka

Megapolitan
Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Harga Tiket Masuk Wuffy Space Raya Bintaro dan Fasilitasnya

Megapolitan
Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Insiden Penganiayaan Jadi Penyebab Bentrokan Dua Ormas di Pasar Minggu, Kubu Korban Ingin Balas Dendam

Megapolitan
Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Begini Kondisi Mobil Porsche Cayman yang Tabrak Truk di Tol Dalam Kota, Atap dan Bagian Depan Ringsek

Megapolitan
Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Curhat Penggiat Teater soal Kurangnya Dukungan Pemerintah pada Seni Pertunjukan, Bandingkan dengan Singapura

Megapolitan
PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

PKS Nilai Wajar Minta Posisi Cawagub jika Usung Anies pada Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

PKB Minta Supian Suri Bangun Stadion jika Terpilih Jadi Wali Kota Depok

Megapolitan
Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Lika-liku Suwito, Puluhan Tahun Berjuang di Jakarta buat Jadi Seniman Lukis

Megapolitan
Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Kembali Diperiksa, Korban Pelecehan Rektor Universitas Pancasila Ditanya Lagi soal Kronologi Kejadian

Megapolitan
Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Polisi Tetapkan 12 Pelajar sebagai Tersangka Kasus Tawuran Maut di Bogor

Megapolitan
Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Heru Budi Kerahkan Anak Buah Buat Koordinasi dengan Fotografer Soal Penjambret di CFD

Megapolitan
Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Amarah Warga di Depok, Tusuk Tetangga Sendiri gara-gara Anjingnya Dilempari Batu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com