Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Banjir di Total Persada Tangerang Butuh Selimut dan Obat-obatan

Kompas.com - 15/11/2016, 16:24 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ratusan warga RW 07 dan 08 Kelurahan Gembor, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, yang terdampak banjir di perumahan Total Persada, mengharapkan bantuan berupa selimut untuk anak balita.

"Biasanya setiap kali banjir, ada selimut dibagiin ke warga. Kali ini enggak ada (selimut) yang dikasih," kata Melani, di salah satu lokasi pengungsian, GOR Perum Total Persada, Selasa (15/11/2016) sore.

(Baca juga: Total Persada Sering Dilanda Banjir, Pemkot Tangerang hanya Bisa Janji)

Melani juga berharap ada bantuan berupa obat-obatan dan minyak kayu putih bagi korban banjir.

Hal itu dikarenakan banyaknya anak balita yang ikut mengungsi dan merasa kedinginan pada malam hari.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian dalam GOR dipenuhi ratusan pengungsi yang berbaring di tempatnya masing-masing.

Tidak semua kepala keluarga di sana memiliki kasur. Bagi warga yang tidak sempat membawa kasur dari rumah, terpaksa mereka hanya beralaskan tikar dan kain sprei tipis.

Bagian atas GOR adalah jaring-jaring yang membentang mengelilingi bangunan GOR. Pada sore ini, cuaca agak mendung dan berangin sehingga hawa di dalam GOR cukup sejuk.

Namun, menjelang malam, udara di dalam GOR berangsur dingin.

(Baca juga: Perumahan Total Persada Tangerang Langganan Banjir Sejak Tahun 1997)

Untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus warga, hanya ada dua toilet di dalam GOR. Satu toilet untuk pria, sedangkan satunya lagi untuk wanita.

Di dalam satu toilet, ada tiga bilik kamar mandi dan satu tempat terbuka dengan keran dan ember berukuran besar yang biasanya dipakai untuk memandikan anak kecil.

Adapun kebutuhan lain, seperti makanan, disebut masih cukup. Tampak sejumlah komunitas mulai berdatangan untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir ini.

Kompas TV Banjir 2 Meter di Tangerang, 800 Orang "Ngungsi"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com