JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufri, mengatakan, identitas massa yang menghadang kampanye pasangan cagub-cawagub Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat seringkali tidak diketahui.
Hal tersebut menjadi hambatan bagi Bawaslu DKI untuk menindaklanjuti penghadangan kampanye tersebut.
"Kan pengawas pemilu tidak bisa mendapatkan siapa pelaku, nama-nama pelaku yang menghalangi kegiatan. Kalau pengawas pemilu tahu, tentu kami tindaklanjuti," ujar Jufri kepada Kompas.com di Kantor Bawaslu DKI, Sunter Agung, Jakarta Utara, Kamis (17/11/2016).
Jufri mengatakan, setiap kegiatan pasangan cagub-cawagub yang mendapatkan izin kampanye pasti diawasi oleh panitia pengawas pemilu (panwaslu) di lapangan. Panwaslu bertugas untuk mengawasi apakah kampanye yang dilakukan cagub atau cawagub sesuai aturan.
"Kami juga akan menindaklanjuti hasil pengawasan yang ditemukan teman-teman di lapangan kalau memang terjadi dugaan pelanggaran," kata dia.
Selain hasil pengawasan di lapangan, panwaslu kota administratif dan Bawaslu DKI juga menerima laporan masyarakat mengenai dugaan pelanggaran pilkada.
Hingga saat ini, sudah ada empat laporan tentang penghadangan kampanye Ahok-Djarot yang diterima Bawaslu DKI. Namun, tidak semua laporan mencantumkan identitas pihak terlapor.
"Beberapa laporan yang disampaikan tidak jelas siapa yang dilaporkan, siapa pelaku yang menghalangi. Karena tidak jelas pelakunya, tentu kita tidak bisa melakukan tindakan," ucap Jufri.
Namun, apabila identitas terlapor diketahui, Bawaslu maupun Panwaslu dapat menindaklanjutinya dengan memanggil terlapor yang bersangkutan. Salah satu identitas terlapor yang diketahui yakni pelaku yang diduga menghadang kampanye Djarot.
Bawaslu DKI telah memanggil terlapor, namun yang bersangkutan belum memenuhi panggilan tersebut.
Ahok dan Djarot diketahui beberapa kali dihadang saat blusukan dan berkampanye di sejumlah daerah. Untuk mencegah hal tersebut kembali terjadi, lanjut Jufri, Bawaslu telah menggelar rapat bersama.
"Sudah kita lakukan rapat kemarin siang, dihadiri perwakilan polda, kodam jaya, tim kampanye, Bawaslu, KPU. Masing-masing melaksanakan peran masing-masing," ujarnya.