Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Harap Selalu Ada Tempat untuk Pancasila di NKRI"

Kompas.com - 19/11/2016, 09:56 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa memadati kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, Sabut (19/11/2016). Mereka berkumpul untuk memeriahkan Parade Bhinneka Tunggal Ika.

Sebuah panggung telah disiapkan di depan halaman Monumen  Nasional (Monas). Sejumlah kegiatan yang menampilkan berbagai kebudayaan di tanah air diperlihatkan, seperti tari tortor dari Sumatera Utara, kesenian reog ponorogo dari Jawa Timur.

Orang-orang yang hadir mengenakan baju kaos berwarna merah dan putih sambil membawa bendera merah putih. Spanduk berukuran kecil bertuliskan "Stand for NKRI" serta kain berwarna merah putih tampak diikatkan di kepala.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ratusan warga dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Parade ini bertujuan merekatkan kembali rasa persatuan bangsa dan juga menjadi momentum refleksi atas sejumlah kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, seperti pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016.
Welmin (71), warga asal Jakarta Barat menyampaikan alasannya mengikuti acara tersebut, yaitu ia melihat kondisi beberapa waktu lalu di Jakarta yang tidak kondusif. Welmin yang datang bersama keluarganya berharap agar tidak ada lagi perpecahan yang terjadi di tanah air.

"Saya cinta Indonesia, kemarin banyak sekali adu domba. Saya harap selalu ada tempat untuk Pancasila di NKRI ini," kata Welmin.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ratusan warga dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Parade ini bertujuan merekatkan kembali rasa persatuan bangsa dan juga menjadi momentum refleksi atas sejumlah kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, seperti pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016.
Ronnie (56), datang dari Marauke untuk sekedar mengikuti acara ini. Ronnie mengakui bahwa dirinya memang mendukung salah satu pasangan calon yang berlaga pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun, dia berharap jangan karena Pilkada, masyarakat terpecah. Dia mengatakan, di Marauke, seluruh umat dari berbagai agama dan suku hidup berdampingan tanpa ada konflik apapun.

"Di Indonesia, kita nggak cerita satu agama, satu suku," ujar Ronnie.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ratusan warga dari berbagai wilayah berkumpul untuk mengikuti Parade Bhinneka Tunggal Ika di kawasan Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (19/11/2016). Parade ini bertujuan merekatkan kembali rasa persatuan bangsa dan juga menjadi momentum refleksi atas sejumlah kejadian yang terjadi beberapa waktu belakangan, seperti pengeboman Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016.
Kegiatan itu diselenggarakan oleh sejumlah komunitas bersama masyarakat sipil. Kegiatan yang berlangsung dari patung kuda Jalan Medan Merdeka Barat hingga Bundaran Hotel Indonesia itu dimulai pukul 08.00 hingga pukul 12.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com