Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Tersangka Ahok dan Pengaruhnya pada Elektabilitas

Kompas.com - 28/11/2016, 07:24 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ada tiga hasil survei yang mengukur elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, berkaitan dengan status salah satu cagub, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Eleltabilitas Ahok, yang berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat, di tiap survei itu beragam. Kesamaan dari tiap hasil survei adalah sama-sama tidak menempatkan Ahok-Djarot di posisi pertama.

Menurut hasil survei Poltracking Indonesia yang disampaikan Minggu (28/11/2016), elektabilitas pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mencapai 27,29 persen, elektabilitas pasangan petahana Ahok-Djarot 22 persen, dan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 20,42 persen.

Sebanyak 29,66 persen pemilih belum menentukan pilihannya.

"Elektabilitas Pak Basuki sangat tipis selisihnya dengan Anies. Selisih di bawah 2,8 persen jadi secara statistik tidak bisa menyebut siapa paling unggul," ujar Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha.

(Baca: Ahok-Djarot Masih Punya Waktu Tingkatkan Elektabilitas)

Survei itu dilaksanakan pada 7-17 November 2016. Ahok ditetapkan menjadi tersangka pada 16 November 2016.

Berdasarkan hasil suvei sebelumnya yang dilakukan Indikator, elektabilitas Agus-Sylvi saat ini disebut sudah berada di angka 30,4 persen. Elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mengungguli pasangan petahana, Ahok-Djarot, yang elektabilitasnya 26,2 persen.

Sementara itu, pasangan Anies-Sandiaga berada pada urutan ketiga dengan elektabilitas 24,5 persen.

Survei dilakukan pada 15-22 November 2016, atau dimulai sehari sebelum Ahok ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penistaan agama.

Kemudian berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, elektabilitas Ahok-Djarot berada di posisi akhir.

Survei LSI itu memang dilakukan sebelum Ahok ditetapkan menjadi tersangka. Namun, responden sudah ditanya perihal dukungan 'jika Ahok menjadi tersangka' kasus dugaan penistaan agama.

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan LSI pimpinan Denny JA, elektabilitas Ahok-Djarot turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen untuk pertanyaan terbuka, dan 11,50 persen untuk pertanyaan tertutup.

Penurunan elektabilitas disebabkan penetapan Ahok menjadi tersangka oleh Bareskrim Polri. Adapun elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mencapai 30,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 32,30 persen (pertanyaan tertutup), sedangkan elektabilitas Anies-Sandi 31,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 31,10 persen (pertanyaan tertutup).

Ahok-Djarot tidak peduli

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com