Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pengalihan Arus Lalu Lintas Saat Doa Bersama 2 Desember

Kompas.com - 02/12/2016, 05:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) akan melakukan dzikir dan doa bersama di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada hari ini, Jumat (2/12/2016). Kegiatan tersebut akan diakhiri dengan shalat Jumat berjamaah.

Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, kepolisian telah menyiapkan pengamanan serta pengaturan lalu lintas. 

"Kami telah mempersiapkan pengalihan arus lalu lintas sehingga aktivitas pengguna jalan lainnya bisa tetap lancar," ujar Budiyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/11/2016).

(Baca: Monas Siap Sambut Doa Bersama 2 Desember)

Budiyanto mengatakan, Polda Metro juga telah menyediakan kantong-kantong parkir untuk kendaraan yang ditumpangi peserta doa bersama.

"Massa bisa memarkirkan kendaraanya di lapangan parkir Istiqlal, lapangan banteng, Parkir Timur Senayan dan di area Pekan Raya Jakarta, Kemayoran," ucap dia.

Budiyanto juga mengimbau masyarakat yang biasa melintas di sekitar lokasi untuk menggunakan jalan-jalan alternatif. Hal ini agar masyarakat tidak terjebak kemacetan di lokasi tersebut.

(Baca: Ini Tiga Pintu Monas yang Dibuka Saat Aksi 2 Desember)

Adapun rekayasa lalu lintas yang telah disiapkan polisi sebagai berikut:

Arus lalu lintas dari Hayam Wuruk menuju Jalan Medan Merdeka barat akan dialihkan ke kiri ke Jalan Juanda - Gunung Sahari atau ke Lapangan Banteng - Medan Merdeka timur-Tugu Tani dan seterusnya.

Arus lalu lintas dari Lapangan Banteng menuju Jalan Veteran akan dialihkan ke Jalan Pos.

Arus lalu lintas dari Jalan Gunung Sahari menuju ke Jalan Dr Sutoyo akan diluruskan ke Jalan Senen Raya.

Arus lalu lintas dari Jalan Senen Raya menuju Jalan Budi Utomo akan diluruskan ke Jalan Gunung Sahari.

Arus dari Japan Merdeka Timur yang akan menuju Jalan Medan Merdeka Utara akan dialihkan ke Jalan Perwira - Pasar Baru - Gunung Sahari dan seterusnya.

Arus lalu lintas yang datang dari arah Simpang Lima Senen menuju RSPAD Gatot Soebroto akan diluruskan ke Jalan Senen Raya, Wahidin - Gunung Sahari dan seterusnya.

Arus yang datang dari Jalan Cikini Raya menuju Jalan Ridwan Rais akan dialihkan ke kanan menuju Jalan Kwitang Raya dan dari Jalan Kebon sirih aka dilurusksn ke Jalan Kwitang Raya.

Arus lalu lintas dari Jalan Sudirman menuju ke Jalan Medan Merdeka barat akan dialihkan ke Jalan Kebon sirih - Tugu Tani dan seterusnya atau ke Tanah Abang - Abdul muis - Harmoni dan seterusnya.

Arus lalin dari Jalan Abdul Muis akan diluruskan ke Jalan Harmoni maupun Jalan Faxhrudin dan seterusnya.

Arus Lalin yang datang dari arah Jalan Abdul Muis menuju Jalan Museum akan diluruskan ke Jalan Facrudin.

Kompas TV Persiapan Jelang Aksi 2 Desember
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com