Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi "Kita Indonesia" Juga Dinilai Langgar Aturan soal Lokasi Panggung

Kompas.com - 04/12/2016, 14:13 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi "Kita Indonesia" dinilai tidak hanya melanggar ketentuan terkait penggunaan atribut partai politik saat car free day (CFD).

Menurut Koordinator Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Muhammad Ageng, pelanggaran lain yang dilakukan penyelenggara aksi "Kita Indonesia" ini terkait dengan lokasi panggung.

"Seharusnya penggunaan acara besar di area Bundaran HI itu tidak diperkenankan. Harusnya di area Jalan Imam Bonjol atau jalur penghubung lain, tetapi ini dilakukan di pusat Bundaran HI dan memblokade jalan," ujar Ageng di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2016).

(Baca juga: Ini Tanggapan Surya Paloh terhadap Pelaksanaan Aksi "Kita Indonesia")

Akibatnya, bus transjakarta tidak bisa melintas di kawasan Bundaran HI. Padahal, seharusnya bus transjakarta tetap melintas meskipun pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor.

Ageng mengatakan, awalnya panitia meminta izin untuk membangun panggung di area Jalan Kebon Kacang, di depan Hotel Kempinski.

Panitia kemudian direkomendasikan untuk mendirikan panggung di area Jalan Imam Bonjol karena panggung di depan Hotel Kempinski tidak diperbolehkan.

Namun, yang terjadi adalah adanya dua panggung yang dibangun di Jalan Imam Bonjol dan di dekat Jalan Kebon Kacang.

"Waktu di lapangan, mereka minta di depan titik sentra Bundaran HI," ujar Ageng.

Selain itu, menurut dia, pelanggaran lain yang dilakukan adalah soal penggunaan genset dalam aksi "Kita Indonesia".

(Baca juga: Aksi "Kita Indonesia" Usai, Relawan Nusantara Beraksi Bersih-bersih )

Ageng mengatakan, genset yang digunakan panitia menggangu alat pengukur kualitas udara. Alat ini milik KPBB yang merupakan pihak pengelola CFD.

"Baik tidaknya CFD tergantung baik tidaknya hasil pengukuran kualitas udara, tetapi genset yang digunakan akan pengaruhi alat yang kami gunakan," ujar Ageng.

Kompas TV Plt Gubernur DKI Akan Kirim Teguran pada Panitia "Kita Indonesia"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com