Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambu di Terminal Pulogebang Akan Gunakan LED

Kompas.com - 07/12/2016, 10:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta tengah melengkapi fasilitas penunjang di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur.

Nantinya, rambu lalu lintas di dalam terminal akan menggunakan light emitting diode (LED).

Kepala Dishubtrans DKI Jakarta, Andri Yansyah mengatakan, saat ini rambu yang ada di dalam terminal masih menggunakan material lama.

Karena Terminal Pulogebang akan dijadikan sebagai terminal percontohan di Indonesia, maka rambunya akan menggunakan LED.

"Rambu, baik di luar maupun di dalam akan dilengkapi. Orang-orang kan masih bingung nih, kalau mau masuk ke mana, kalau mau keluar lewat mana. Terus rambu di dalam, masa pakai tempel-tempelan, pakai LED dong biar cakep," kata Andri, Rabu (7/12/2016).

(Baca juga: Berharap Ada Kehidupan yang Lebih Baik di Terminal Pulogebang)

Selain rambu, fasilitas lainnya yang akan dilengkapi adalah marka jalan.

Sebab, beberapa marka sudah pudar sehingga harus dilakukan pengecatan ulang terhadap semua marka yang ada di Terminal Pulogebang.

"Marka, harus jelas. Karena kan sudah lama, harus dicat kembali. Mana yang jalur AKAP, bus sedang, bus kecil, busway, itu harus jelas," ucap dia.

Andri menambahkan, IT untuk operasional terminal juga sedang dicek oleh Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan (Kominfomas) DKI Jakarta.

Meskipun jaringan IT telah terpasang, aplikasi yang akan digunakan belum ada.

"IT-nya kan pernah dibikin, tetapi aplikasinya belum. Sekarang lagi dicek sama Dinas Kominfomas, minta bantuan untuk mengecek jaringan sudah berfungsi apa belum, mana yang rusak," kata dia.

(Baca juga: Pemprov DKI Beri Insentif untuk Pedagang yang Mau Jualan di Terminal Pulogebang)

Ia berharap, dengan adanya penambahan fasilitas ini, Terminal Pulogebang semakin ramai.

Ratusan kios yang ada di sana juga segera ditempati oleh pedagang dari PD Pasar Jaya.

Pada 20 Desember mendatang, Presiden Joko Widodo dijadwalkan untuk mengunjungi Terminal Pulogebang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com