Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Gelontorkan Rp 145 Miliar untuk Pembenahan Terminal Pulogebang

Kompas.com - 12/11/2016, 12:49 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelontorkan dana Rp 145 miliar untuk pembenahan Terminal Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur.

Anggaran tersebut digunakan untuk pembenahan berbagai macam fasilitas, mulai dari sistem informasi dan teknologi (IT) hingga kios-kios untuk pedagang yang akan berjualan di terminal.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menilai, besaran anggaran tersebut sudah cukup untuk membenahi seluruh Terminal Pulogebang agar bisa beroperasi optimal.

"Rp 145 miliar saya kira cukup. Kalau pun ada tambahan lagi mungkin sekitar Rp 50 miliar supaya terminal Pulogebang ini sempurna. Kalau ada tambahan nanti masuknya di APBD 2017," kata Sumarsono dalam kunjungannya di Terminal Pulogebang, Sabtu (12/11/2016).

(Baca juga: Menhub Budi Karya Sebut Terminal Pulogebang Belum Siap secara Komersial)

Khusus untuk sistem IT, menurut Sumarsono, Terminal Pulogebang harus punya sistem IT yang terkoneksi dengan sistem Jakarta Smart City.

"Jadi Gubenrur DKI kalau mengendalikan terminal tinggal dari dashboard yang ada di Balai Kota. Ini yang harus dilengkapi," ujar pria yang akrab disapa Soni ini.

Sementara itu, untuk pembenahan kios-kios pedagang, Soni mengatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta berencana memberikan insentif bagi pedagang yang bersedia berjualan di Terminal Pulogebang.

Kios-kios pedagang di Terminal Pulogebang tercatat mencapai 150 kios. Saat ini, kios-kios pedagang di Terminal Pulogebang itu masih kosong.

Padahal, kata Soni, keberadaan pedagang sangat diharapkan sebagai bagian dari penyediaan kebutuhan bagi pengunjung terminal.

"Fasilitas yang dibutuhkan penumpang harus segera dibereskan sehingga penumpang kalau nunggu bisa sambil ngopi, sanbil ngeteh," kata Soni.

(Baca juga: Kata Menhub Budi Karya, Ini Penyebab Terminal Pulogebang Sepi)

Terminal Pulogebang dibangun sebagai terminal antarkota antarprovinsi (AKAP). Terminal ini sebenarnya sudah diresmikan dan mulai beroperasi sejak Juni 2012.

Namun, sampai saat ini, terminal yang diklaim terbesar di Asia Tenggara itu dinilai belum beroperasi secara optimal.

Sampai akhirnya terminal itu dibenahi ulang. Menurut Soni, pembenahan ini ditargetkan rampung pada pertengahan Desember.

Sebab, pada 20 Desember, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan termimal tersebut.

"Pada 20 Desember Terminal Pulogebang akan diresmikan jadi terminal terpadu percontohan untuk terminal seluruh Indonesia," ucap Soni.

(Baca juga: Belum Beroperasi, Terminal Pulogebang Akan Diresmikan Ulang Jokowi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com