Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Nuril Harap Kemerdekaan Hakim Tidak Dirampas oleh Tekanan Massa

Kompas.com - 09/12/2016, 22:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pondok Pesantren Sokotunggal, Nuril Arifin Husein alias Gus Nuril ikut menyoroti dugaan kasus penistaan agama yang melilit Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Ahok akan disidang  lima hakim sekaligus di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (13/12/2016).

Gus Nuril mengatakan, hakim yang mengadili kasus Ahok harus memenuhi rasa keadilan semua pihak. Hakim sebagai wakil Tuhan di dunia, harus terbebas dari tekanan pihak manapun.

"Harus adil dan beradab, hukum didasari keadilan semua pihak, lebih utama dari itu adalah nurani hakim yang memancarkan rasa keadilan Tuhan," kata Gus Nuril saat dihubungi wartawan, Jumat (8/12/2016).

Dikatakannya, kemerdekaan hakim dalam memutus kasus Ahok tidak boleh dirampas pihak mana pun.

"Hukum tidak boleh dirampas kemerdekaannya oleh tekanan massa atau pejabat tertentu," imbuhnya. (Baca: Akan Jalani Sidang Perdana, Ahok Mohon Doa Warga)

Menurut dia, keputusan hakim dalam persidangan akan diadili langsung Tuhan. Karena itu, di berharap, hakim dalam persidangan kasus Ahok bebas dari intervensi dan bisa memenuhi rasa keadilan.

"Karena mahkamah hakim kan diadili yang maha hakim itu sendiri yaitu Allah SWT. Kekuatan yudikatif ini harus sepenuhnya merdeka, sehingga melahirkan produk hukum yang adil," kata dia.

Gus Nuril menilai, hakim memang tak harus memuaskan semua pihak dalam putusannya. Tapi, kata dia, hakim harus memenuhi rasa keadilan semua pihak.

"Bukan berarti memuaskan semua pihak yang sedang berperkara di pengadilan. Tetapi menyentuh nilai esensi yang sama-sama diharapkan rakyat," katanya. (Dennis Destryawan)

Kompas TV Ahok Siap Jalani Persidangan Perdana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com