Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah yang Diculik di Bekasi Ditemukan, Apa Sebenarnya yang Terjadi

Kompas.com - 16/12/2016, 17:40 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rara Ananda Caesara, bocah berusia 3,5 tahun yang dilaporkan telah diculik orang di Bekasi, Jawa Barat, pada hari Minggu pekan lalu akhirnya ditemukan. Jumat (16/12/2016) dini hari, Subdit Resmob Polda Metro Jaya menjemput Rara di kediaman ibunya di Kampung Ceger, Bekasi Kota.

Kanit IV Subdit Resmob Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi menuturkan, pihaknya melakukan penyelidikan setelah kabar penculikan Rara viral di Facebook dan dilaporkan oleh kakaknya, Refty (18), ke polisi.

"Kami reka ulang di TKP. Ada beberapa yang janggal. Refty dan teman dekatnya dibawa ke salah satu mal. (Berdasarkan laporan) saat pulang (dari mal), di tengah jalan dihentikan, motornya ditendang dan Rara dibawa kabur orang tak dikenal. Namun di TKP sangat janggal. Saat diinterogasi, diketahui Rara bukan diambil oleh orang tak dikenal," kata Arsya di Mapolda Metro Jaya, Jumat.

Yang sesungguhnya terjadi bukan seperti yang dilaporkan ke polisi. Pada hari Minggu (11/12/2016), sekitar pukul 16.00, Refty dijemput temannya, Andry. Refty membawa Rara, dan pamit kepada ayahnya, Hendry, untuk pergi jalan-jalan ke Metropolitan Mal Bekasi.

Tak lama berjalan-jalan di Metropolitan Mal, Refty meminta kepada Andry untuk diantarkan ke rumah neneknya di Jalan Kayumanis, Jatinegara, Jakarta Timur. Di sana, mereka bertemu Dede Cahyati, ibu mereka yang telah berpisah dengan ayah mereka.

Di rumah itu, Dede mengajak Rara untuk membeli es krim ke warung. Namun hingga pukul 20.00, Dede dan Rara tak kembali. Telepon dan SMS Refty tak direspon. Refty panik karena tak mengetahui di mana ibunya tinggal.

Ia bahkan sempat mencari ibu dan adiknya itu ke Tebet, Jakarta Selatan. Karena tak berhasil menemukan Dede dan Rara, dalam perjalanan pulang, Refty dan Andry yang kebingungan, menyiapkan alasan untuk disampaikan ke Hendry, ayah Refty.

"Di sepanjang perjalanan, Refty terus berkata 'Aku harus bilang apa sama ayah, Rara dibawa Ibu'. Mencoba menenangkan Refty, Andry mengatakan 'Bilang saja diserempet orang di jalan, lalu Rara diambil orang tidak dikenal'," kata Arsya.

Sesampai di rumah, Refty akhirnya menyampaikan ke ayahnya cerita penculikan yang ia karang. Motor Yamaha Mio yang mereka tumpangi, ditendang orang di Jalan Jati Raya, Bekasi, dan Rara diambil oleh orang yang tak dikenal.

Keterangan Refty berubah kemarin. Ia menyebut Rara direbut dari motor itu oleh sosok yang menyerupai kekasih ibunya.

(Baca: Bocah yang Diculik di Bekasi Diduga Dibawa Kekasih Ibunya)

"Yang terjadi adalah Ibu Dede membawa anaknya sendiri tanpa memeberi tahu suaminya. Kami sudah pertemukan Rara dengan saudaranya, Pak Hendry dengan Ibu Dede," kata Arsya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com