Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Yang Kita "Jual" Kan Bersih, Transparan, Profesional...

Kompas.com - 21/12/2016, 21:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mengatakan bahwa laporan penerimaan sumbangan dana kampanye yang mereka buat secara transparan sesuai dengan hal yang "dijualnya" pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sumbangan dana yang dilaporkan Ahok dan pasangannya, cawagub Djarot Saiful Hidayat, ke KPU DKI diketahui mencapai Rp 48 miliar.

"Iya dong (transparan). Yang kita 'jual' kan bersih, transparan, profesional," ujar Ahok di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2016) malam.

(Baca juga: Konsolidasikan Relawan, Ahok-Djarot Akan Sampaikan Program yang Telah Dikerjakan)

Sementara itu, Djarot mengatakan, semua hal yang berkaitan dengan dana sudah sejak dulu dibuat transparan. Transparansi tersebut merupakan cikal bakal dalam memberantas korupsi.

"Kalau bangsa ini ingin memberantas korupsi, harus dimulai transparansi, termasuk dana yang masuk, yang keluar, harus transparan," kata Djarot saat ditemui terpisah di Balai Kartini.

Djarot menuturkan, semua sumbangan dana kampanye Ahok-Djarot dilakukan dengan sistem transfer ke rekening khusus dana kampanye.

Mereka menghindari adanya sumbangan dana yang diberikan tunai. "Kita kan bertekad dana itu melalui transfer, kita menghindari tunai supaya bisa dipertanggungjawabkan," ucap Djarot.

Staf bendahara tim pemenangan Ahok-Djarot, Michael Sianipar, telah menyerahkan laporan penerimaan sumbangan dana kampanye mereka ke KPU DKI pada Selasa (20/12/2016) kemarin.

(Baca juga: Tim Ahok-Djarot Komentari Dana Kampanye Agus-Sylvi)

Menurut Michael, dari sumbangan dana kampanye yang masuk Rp 48 miliar, baru terpakai hampir Rp 6 miliar.

Dari sumbangan Rp 48 miliar itu, ada kurang lebih Rp 24,7 miliar yang belum mengirimkan formulir. Sisanya, kurang lebih Rp 23,3 miliar sudah berformulir.

Namun, penyumbang yang belum berformulir itu menurut dia sudah dipegang data identitasnya.

Pihaknya tinggal menghubungi agar para penyumbang yang belum melengkapi formulir segera memberikan formulir.

Kompas TV Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com