JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menyebut pembunuh Dodi Triono (59) tidak sempat mengambil decoder closed circuit television (CCTV), di rumah Dodi, du Pulomas, Jakarta Timur. Menurut polisi, para pelaku malah mengambil power supply dari CCTV tersebut.
"Pelaku sempat mengambil power supply," ujar Kapolsek Pulogadung, Kompol Andi B Rahman di depan rumah Dodi di Jalan Pulomas Utara, nomor 7A, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).
(Baca: Polisi Pastikan CCTV di Lokasi Pembunuhan Pulomas Tidak Ada yang Hilang)
Andi menambahkan saat ini decoder CCTV tersebut sudah diambil penyidik kepolisian. CCTV tersebut saat ini sedang diteliti untuk mencari jejak yang ditinggalkan para pelaku.
Sayangnya, Andi enggan membeberkan informasi apa yang didapat dari hasil penyelidikan CCTV tersebut.
"Tidak bisa kami sampaikan, saat ini masih dalam lidik," ucap dia.
(Baca: Polisi Duga Pelaku Sudah Kenali Lokasi Pembunuhan di Pulomas)
Dalam kasus pembunuhan di Pulomas ada 11 orang yang menjadi korban penyekapan di dalam kamar mandi berukuran satu setengah meter kali satu setengah meter persegi.
Akibat peristiwa tersebut enam orang meninggal, yakni Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga. Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), dan Fitriani serta Windy.