Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Janji Berantas Terminal Bayangan di Terminal Pulogebang

Kompas.com - 28/12/2016, 19:20 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi membuka soft launching Terminal Pulogebang, di Cakung, Jakarta Timur, Rabu (28/12/2016).

Soft launching itu dihadiri sejumlah pejabat seperti Plt Gubernur DKI Sumarsono, Dirjen Hubungan Darat Pudji Hartanto, Kepala BPTJ Elly Sinaga, dan Kepala Dinas Perhubungan DKI Andri Yansyah.

Dalam sambutannya, Budi menyampaikan bahwa pengawasan terminal tipe A masih tetap di bawah Kemenhub meski dalam pengelolannya ditangani langsung oleh Pemprov DKI.

"Fasilitas terminal tipe A menjadi kepemilikan pusat, tapi DKI punya kekhususan. Kami sudah sepakat dengan pak Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) itu (terminal) yang pegang daerah," ujar Budi di Terminal Pulogebang, Rabu sore.

Budi menambahkan, salah satu masalah yang masih dihadapi ialah banyaknya terminal bayangan yang masih beroperasi di jalan menuju Terminal Pulogebang. Untuk itu, bersama Dishub DKI, Kemenhub tengah berupaya menertibkan terminal banyak yang ada.

Hingga saat ini, sebanyak 176 bus di terminal bayangan telah diberikan sanksi. Sanksi itu salah satunya berupa pembekuan trayek.

"Kami minta kepada asosiai pengusaha seyogianya dilakuakan (mematuhi aturan). Kalau tidak kami akan lakukan penegakan hukum karena izin ada di kami," ujar Budi. (Baca: Januari 2017, Semua Bus AKAP di Jakarta Timur Wajib Masuk Terminal Pulogebang)

Terminal Pulogebang telah dibangun sejak 2010 dengan anggaran sebesar Rp 450 miliar. Terminal Pulogebang memiliki luas 12, 6 hektar (ha) di mana luas gedung yaitu 5,4 ha.

Terminal ini memiliki empat bangunan, bangunan A digunakan untuk sopir dan awak bus, bangunan B untuk jalur keberangkatan. Adapun gedung C digunakan untuk kedatangan bus AKAP. Sedangkan gedung D merupakan area keberangkatan dan kedatangan bus Transjakarta.

Kompas TV Terminal Bus Terbesar Se-Asia Tenggara Sepi Peminat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com