JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan menjelaskan kelompok pembunuh di Pulomas, Jakarta Timur, bisa merampok tiga kali dalam satu pekan.
Hal itu disampaikan Iriawan usai menginterogasi salah satu tersangka perampokan dan pembunuhan di Pulomas, Ridwan Sitorus alias Ius Pane. Polisi sebelumnya menangkap Ius yang hendak sembunyi di Medan, Sumatera Utara.
"Pengakuannya, (perampokan) pertama di Purwakarta. Kemudian di Jonggol dan Pulomas," kata Iriawan, dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (1/1/2016).
Dalam merampok rumah warga, kata Iriawan, mereka melakukan secara berkomplot. Contohnya ketika perampokan di Pulomas, ada 4 orang yang merampok dan membunuh tuan rumah.
Sebelum Ius, tiga orang rekannya sudah tertangkap. Mereka adalah Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga. Ramlan tewas tertembak dan Erwin mengalami luka tembak.
Sedangkan Alfins ditangkap di Villamas Indah, Bekasi Utara, Jawa Barat.
"Tapi tahun 2011, saat itu Ius keluar (dari penjara) 4,5 tahun dengan kelompok yang berubah-ubah juga," kata Iriawan. (Baca: Penjelasan Polri soal Penangkapan Pelaku Pembunuhan Pulomas Ius Pane)
Polisi selanjutnya akan melakukan pengembangan dengan menggeledah rumah kontrakan dan mencari barang bukti.
"Kasus bisa kami ungkap semua dan dipertanggungjawabkan di pengadilan," kata Iriawan.
Perampokan di kediaman Dodi Triono di Pulomas diwarnai penyekapan dan menewaskan enam orang. Peristiwa itu terjadi pada Senin (26/12/2016).
Korban yang meninggal dalam peristiwa itu adalah Dodi Triono (59) selaku pemilik rumah, dua anak Dodi bernama Diona Arika (16) dan Dianita Gemma (9), Amel yang merupakan teman dari anak Dodi, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga.
Adapun korban selamat bernama Zanette Kalila (13), yang merupakan anak Dodi. Korban lain yang selamat adalah Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy.