JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta memiliki sejumlah opsi untuk mengatasi sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Sumarsono mengatakan, beberapa opsi tersebut sebelumnya pernah dibahas, bahkan saat Sutiyoso menjabat Gubernur DKI Jakarta.
"Pembahasan Blok G ini sangat alot, memang pernah ada wacana terhadap masalah di Blok G. Alternatif yang didiskusikan bahkan pada zaman Pak Sutiyoso," ujar Sumarsono di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (9/1/2017).
(Baca juga: Kondisi Lantai 3 Blok G Tanah Abang dan Eskalator yang Telantar)
Pria yang akrab disapa Soni ini mengatakan, pihaknya berencana membangun jembatan layang atau skybridge yang menghubungkan Stasiun Tanah Abang dan lantai tiga Blok G. Opsi ini untuk mempermudah akses ke Blok G.
Opsi lainnya adalah membongkar lantai dasar untuk dijadikan lahan parkir. Keterbatasan lahan parkir menjadi salah satu alasan pengunjung enggan mendatangi Blok G.
Opsi selanjutnya, membongkar seluruh bangunan di Blok G dan mendesain ulang bangunan tersebut menjadi tempat parkir.
Selain itu, kata Soni, ada wacana untuk menggratiskan sewa kios di Blok G Tanah Abang.
"Apa perlu pakai stimulan pakai musik dulu agar warga banyak datang ke sana, termasuk bahkan wacana menggratiskan Blog G, tidak ditarik apa-apa selama enam bulan. Ini belum ada keputusan dan sedang dilakukan pengkajian," ujar Sumarsono.
(Baca juga: Anies: Blok G Tanah Abang Sudah Ditata, tetapi Malah Menimbulkan Masalah Baru)
Dari penelusuran Kompas.com, Rabu (4/1/2017), kondisi lantai tiga Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat benar-benar kosong dan sepi.
Tidak ada pedagang yang berjualan di lantai atas bangunan pasar tersebut. Beberapa kios nampak tertutup rapat, sedangkan sebagian lagi terbuka setengah.
Tidak ada barang apa pun di dalamnya. Pintu penutup kios juga sudah rusak di beberapa bagian.
Ubin di lantai tersebut dipenuhi noda berwarna hitam dan coklat yang terasa lengket jika diinjak.