JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Pusat Mangara Pardede mengaku sudah mengetahui adanya dugaan korupsi pembangunan Masjid Al Fauz yang terletak di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat sejak akhir 2016.
"Saya tahu sudah akhir 2016 atau awal 2017," ujar Mangara di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Rabu (11/1/2017).
Sebelum itu, Mangara menyebut tidak mengetahui adanya masalah dalam pembangunan Masjid Al Fauz.
Mangara juga menyebut baru mengetahui penyidik Bareskrim Polri akan memeriksa fisik masjid tersebut pada Selasa (10/1/2017) kemarin. Dia juga baru pertama kali bertemu penyidik pada Rabu pagi tadi.
"Saya tadi pagi mendampingi Pak Plt Gubernur di Bivak. Pulang dari Bivak ada yang lapor bahwa ada petugas dari Bareskrim. Saya temui dan saya persilakan," kata dia.
Dari informasi yang dia dapat, Bareskrim Polri sudah meminta keterangan dari beberapa pejabat pada masa pembangunan masjid saat itu. Di antaranya yakni Kepala Bagian Umum dan Kasubbag Rumah Tangga.
"Yang saya dengar, yang sudah dipanggil Kabag Umum pada masa itu. Kemudian Kasubbag Rumah Tangga juga pada saat itu. Enggak tahu persis (siapa lagi) karena panggilannya tidak melalui saya," ucap Mangara.
Pada hari ini, penyidik memeriksa Masjid Al Fauz. Namun, mereka belum mau memberikan banyak keterangan.
Penyidik juga menjadwalkan permintaan keterangan terhadap Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah. Saefullah dijadwalkan dimintakan keterangannya pada pukul 09.00 WIB.
Namun, hingga saat ini, belum diketahui apakah Saefullah memenuhi undangan tersebut atau tidak.
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Kantor Dittipikor Bareskrim Polri yang bertempat di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Pusat. Sudah ada 20 orang yang diperiksa terkait dugaan korupsi pembangunan tersebut.